Di Post Oleh : Rahmat Hidayat
Sekolah
Alam dengan tema “Back to Nature”
merupakan salah satu program kerja yang dirancang oleh peserta KKN UNAND 2017
dengan tujuan untuk memberikan suasana pembelajaran baru bagi anak anak usia
9-18 tahun. Kegiatan ini dilakukan di Aula Pondok Desa Rantih. Minggu ini, 16
Juli 2017 merupakan pertemuan pertama Sekolah Alam. Kegiatan yang dilaksanakan
berupa Pengajaran puisi, Lagu Nasional dan Daerah, Pembuatan Magnet Sederhana
dan Pengajaran Teater Berbahasa Inggris yang dilaksankan selama 3 jam dimulai
pukul 9.00 hingga 12.00 WIB. Siswa yang hadir cukup banyak, yaitu berjumlah 43
orang dari SD hingga SMA.
Di
perjalanan, terlihat antusiasme siswa Sekolah Alam dalam mengikuti kegiatan ini,
mereka tidak mengeluh kelelahan dalam perjalanan, malahan senang dengan
diadakannya kegiatan sekolah alam ini. Keik ditanyai, mereka menjawab,”alah
biaso kak, jalan bantuak iko”, mereka sudah terbia jalan jauh seperti ini, jadi
tidaklah masalah bagi mereka untuk berjalan.
Rangkaian
acara pembukaan sekolah alam belangsung lancer, diisi dengan pembacaan
Al-Qur’an dan kata sambutan oleh Ketua KKN UNAND dan Kepala Desa Rantih.
Sekolah alam diharapkan dapat menambah pengalaman dan ilmu pengetahuan siswa
yang mengikutinya.
Rincian Kegiatan Sekolah Alam Ini Adalah Sebagai Berikut:
1. Pengajaran Tentang Lagu Daerah dan Nasional
Di era westernisasi ini,
dimana informasi mudah didapatkan, kebanyakan lagu-lagu yang diperdengarkan di
TV, radio, maupun pusat perbelanjaan kebanyakan bertemakan lagu cinta dan juga
berlirik hal-hal yang tidak mendidik bagi anak-anak. Lagu anak saat ini sudah
punah, lagu daerah dan lagu nasional juga perlahan-lahan tak terdengar lagi.
Kebanyakan anak merasa asing saat ditanya tentang lagu “Manuk Dadali” ataupun
“Rayuan Pulau Kelapa”. Padahal anak-anak sebagai harapan bangsa, diharapkan
memiliki jiwa nasionalisme agar sedari dini tumbuh kecintaan terhadap bangsa
Indonesia sendiri.
Hari ini pada serangkaian kegiatan Sekolah Alam Desa
Rantih, 34 orang peserta yang duduk di bangku Sekolah Dasar dibagi dalam 3
kelompok untuk nantinya dirolling pada
3 posko berbeda-beda, yaitu posko membuat magnet, berlatih puisi, dan berlatih
lagu daerah dan lagu nasional. Saya hari ini kebetulan kebagian untuk mengajari
tentang lagu daerah dan nasional.
Saat pertama kali anak dari kelompok satu menyambangi
posko saya, adik-adik yang datang masih terlihat malu2 saat ditanya namanya,
namun saat saya menampilkan gambar “Kangen Band”, “Justin Bieber”, dan artis
yang sedang digandrungi remaja lainnya, adik-adik yang tadinya sontak heboh dan
bernyanyi2 lagu favorit mereka tersebut. Lalu selanjutnya saya menampilkan
gambar pencipta lagu nasional seperti W.R Supratman, C. Simanjuntak, dan juga
Ismail Marzuki. Alhamdulillah,
beberapa orang adik juga mengenali pahlawan bangsa tersebut beserta lagu yang
diciptakannya.
Selanjutnya saya memperkenalkan lagu daerah apa saja yang
ada di setiap provinsinya, lalu setelah itu, saya tampilkan 2 buah video lagu
daerah dan 1 video lagu nasional. Saat penampilan video, anak-anak yang hadir
turut bernyanyi kecil mengikuti video yang ditampilkan. Setelah itu, kami
menyanyikan lagu yang tadi ditampilkan bersama-sama. Saat menyanyikan lagu
“Maju Tak Gentar” anak-anak itu secara inisiatif berjalan di tempat sambil
mengepalkan tangan ke atas, sungguh lucu dan bersemangat anak-anak ini.
Beberapa lagu daerah belum pernah di dengar anak-anak ini sebelumnya, seperti
lagu “Kicir-kicir”, “Ayo Mama”, dan juga “Lancang Kuning”, namun setelah
dinyanyikan bersama-sama, lama kelamaan anak-anak inipun mulai hafal dan dapat
ikut bernyanyi tanpa diiringi video. Dengan ini, usailah kegiatan pengenalan
lagu daerah pada kelompok satu, saya harus mengucapkan perpisahan pada
adik-adik kelompok satu yang lucu ini dan menerima kelompok kedua dengan
semangat nasionalisme masih menggebu di hati saya.
2. Belajar Membuat Magnet Sederhana
Program kerja utama yang saya lakukan pada
acara ini sesuai dengan jurusan yang saya tempuh di perkuliahan, yaitu
pembuatan magnet sederhana yang bisa dipraktikkan nantinya oleh murid Sekolah
Dasar.
Proses pengenalan tentang magnet dan
penjelasan cara pembuatan magnet ini dibantu oleh beberapa rekan sejurusan
saya, yang mana mereka juga membantu saya dalam melakukan dokumentasi dan
menjelaskan materi tentang magnet kepada anak-anak peserta Sekolah Alam.
Dalam pelaksanaan program kerja ini
tidak begitu sulit, karena bahan yang dibutuhkan merupakan bahan yang bisa
ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Dan saya berharap nantinya murid-murid
Sekolah Alam tersebut dalam mengaplikasikannya serta memahami materi yang telah
disampaikan.
3. Belajar Puisi
Pada minggu pagi,
16 Juli 2017, pukul 09.00 WIB, mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas
Andalas (Nudiya Dina Ramadhani) menjalankan program kerja melatih teknik
membaca puisi yang baik dan benar. Sasaran dari kegiatan ini adalah anak-anak
Sekolah Dasar yang terdaftar pada Sekolah Alam. Sekolah Alam merupakan kumpulan
kegiatan yang dibuat oleh mahasiswa KKN Unand yang diadakan di alam terbuka,
tepatnya di aula pondok kawasan Wisata Alam Desa Rantih, dekat dengan lokasi
Air Terjun Bikan, yang dapat dicapai 1 km dari pemukiman penduduk dengan berjalan
kaki. Mempelajari teknik membaca puisi adalah salah satu program kerja KKN yang
diikutsertakan dalam Sekolah Alam. Program kerja ini terdiri dari dua kali
pertemuan. Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 16 Juli 2017, sedangkan
pertemuan kedua pada tanggal 23 Agustus 2017. Tujuan dari kegiatan ini adalah
menambah skill peserta dalam teknik membaca puisi yang baik dan benar, menumbuhkan
kreativitas, membuat hati senang, dan belajar berani.
Pada pertemuan pertama ini, peserta
diajarkan teknik membaca puisi yang meliputi 3 aspek, yaitu ekspresi/mimik wajah, gerak
tubuh, serta artikulasi/vokal. Setiap peserta diberikan print out berisi puisi
karya Muhammad Yamin. Mahasiswi memperagakan contoh membaca puisi yang baik dan
benar bait demi bait kemudian diikuti oleh masing-masing peserta. Hal ini sangat
menarik perhatian peserta, terlihat dari kepiawaian mereka dalam membaca puisi,
semangat mereka dalam memperagakan gerakan tubuh, serta mimik wajah yang tampak
menghayati makna dari puisi tersebut.
Kegiatan ini sangat disambut baik
oleh Bapak Kepala Desa, karena bulan depan anak-anak Sekolah Dasar di desa
Rantih ini akan diikutkan lomba membaca puisi se-Kota Sawahlunto, sehingga
perlu adanya pelatihan teknik membaca puisi yang baik dan benar. Pertemuan
kedua akan dilanjutkan minggu depan, pada tanggal 23 Agustus 2017, yang
insyaAllah akan diisi dengan kegiatan lomba membaca puisi. Nantinya, akan
dipilih 3 orang pemenang. Bagi para pemenang akan diberi hadiah oleh ketua
panitia (Nudiya Dina Ramadhani) dan dipersipkan untuk mengikuti perlombaan
membaca puisi bulan depan se-Kota Sawahlunto. Melalui kegiatan ini diharapkan
siswa-siswi Sekolah Dasar dapat meningkatkan kemampuannya dalam membaca puisi
menggunakan teknik yang baik dan benar serta menumbuhkan rasa keberanian untuk
berekspresi dan tampil di depan umum.
4. Pelatihan Teater Bahasa inggris
Kegiatan yang tidak kalah
menarik di Sekolah Alam adalah latihan Teater Anak Berbahasa Inggris. Untuk
pertemuan pertama, peserta latihan Teater Anak Berbahasa Inggris yang memang
dibatasi untuk siswa SMP dan SMA berjumlah 10 orang. Dimana peserta perempuan
berjumlah 9 orang dan 1 orang peserta laki-laki. Untuk latihan teater itu
sendiri memiliki beberapa tahapan. Dimulai dengan olah tubuh, olah vokal,
imajinasi, gestur, dan lainnya. Olah tubuh dapat berupa beberapa gerakan
pemanasan dan peregangan tubuh bagi seorang calon aktor. Dalam olah tubuh juga
dibagi kembali menjadi beberapa tahap. Dimulai dari gerakan paling sederhana
hingga yang mencapai level advance.
Sedangkan olah vokal ini
berguna untuk melatih vokal peserta sehingga peserta
mampu mengenal warna vokalnya sendiri dan mengetahui cara menggunakan vokal
diatas panggung. Olah vokal juga dibagi menjadi menjadi beberapa tahap. Dimulai
dari senam wajah, pelafalan huruf-huruf vokal, intonasi, artikulasi,
gestukulasi hingga pembacaan beberapa kalimat dalam jarak yang cukup jauh sehingga
bisa mengetahui limit vokal setiap peserta.
Kemudian,
terdapat materi imajinasi. Imajinasi ialah proses pembentukan gambaran dalam
pikiran (apakah itu objek, karakter, atau peristiwa). Imanjinasi berguna
untuk mendorong imajinasi peserta untuk membayangkan situasi, kondisi, dan hal
lainnya yang harus ditampilkan atau direpresentasikan oleh seorang aktor di
atas panggung, sehingga penonton paham apa yang sedang disampaikan oleh pemain
teater. Termasuk juga dalam pengimajinasian karakter yang akan diperankan oleh aktor.
Beberapa tahap imajinasi adalah imajinasi benda, imajinasi karakter dan imajinasi
situasi.
Selanjutnya, pemberian materi gestur. Gestur
adalah gerak besar yang kita lakukan. Gerak ini adalah gerak yang kita
lakukan secara sadar. Gerak yang terjadi
setelah mendapat perintah dari diri (otak) kita untuk melakukan sesuatu,
misalnya menulis, makan, menagmbil gelas, dan lain-lain. Capaian dari materi
ini adalah peserta menegtahui bahwa gestur yang telah dilakukan dalam
keseharian baik itu secara sengaja ataupun tidak disengaja dapat dihadirkan di
dalam sebuah pertunjukan. Supaya tokoh yang memainkan peran (karakter) tidak
kaku dan menjadikan pertunjukan lebih menarik dalam melakukan sebuah
pertunjukan khususnya teater.
Untuk
sementara, empat materi yang telah dijelaskan diatas telah diajarkan kepada peserta.
Untuk respon dari pertemuan pertama mencapai target karna pemberian materipun
belum maksimal. Hal ini disebakan oleh terbatasnya waktu yang tersedia.
Kegiatan latihan Teater Anak Berbahasa Inggris ini akan dilanjutkan minngu
depan untuk mencapai pertunjukan yang memuaskan.
Itulah Kegiatan Sekolah Alam Minggu Pertama tunggu cerita Sekolah Alam Minggu ke 2 ya, yang insyaallah akan di update 7 hari lagi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar