Sabtu, 23 September 2017

Hari Ke-38 : Acara 17-an, Mencari Daun Pitalang Jao, Mencari Informasi Website, Peremajaan Desa, Yasinan

Di Buat Oleh : Giovani Anjasmara
Di Post Oleh : Rahmat Hidayat

A. PEMBUKAAN LOMBA 17AN DI DESA RANTIH


LOMBA MAKAN KERUPUK DAN BALAP KARUNG


LOMBA KELERENG DAN MAKAN KERUPUK


SUASANA HUT RI DAN EKSPRESI BAHAGIA SI ADEK

Hut Kemerdekaan RI memang selalu membawa kegembiraan bagi rakyat Indonesia. Berbagai kegiatan yang menarik dibuat demi memeriahkan Hari Kemerdekaan RI ini. Tak seperti yang sering dijumpai, Desa-Desa di Kota Sawahlunto pada umumnya sudah melaksanakan lomba sejak sebelum tanggal 17 Agustus, termasuk Desa Rantih, gunanya adalah untuk mengefisiensikan waktu menimbang banyaknya lomba yang diselenggarakan.
Tak mau ketinggalan, para peserta KKN UA Rantih serta IAIN Batusangkar didampingi oleh jajaran pemuda Rantih menjadi panitia dalam kegiatan Lomba 17an ini. Pada hari ini, merupakan hari dimana rangkaian lomba dimulai, lomba-lomba yang diselenggarakan pada hari ini adalah lomba makan kerupuk, balap karung, pacu kelereng, dan ambil uang koin di dalam tepung. Lomba dilaksanakan di lapangan olahraga yang akrab disebut “Lapangan Volly” oleh warga setempat. Rangkaian acara lomba ini dimulai pukul 16.30 WIB dimulai dengan pendaftaran anak-anak yang ingin diikutsertakan dalam lomba, kemudian lomba pertama yang dilaksanakan adalah Lomba Makan Kerupuk, kemudian untuk mengefisienkan waktu, dua lomba berjalan sekaligus. Ekspresi menggemaskan dari adik-adik yang ikut lomba ini mengundang gelak tawa para warga dan panitia. Selain memeriahkan Hut RI yang ke-72 ini, lomba-lomba yang dilaksanakan juga melatih sportivitas para adik-adik Rantih ini, juga mengajari mereka bagaimana bersikap fair dan tak mudah menyerah, serta menghargai sesamenya dan menyemangati sesamanya. Tak harus menang, ikut berpartisipasi saja sudah mendapatkan nilai plus tersendiri bagi adik-adik ini, karena keberanian dan percaya diri yang dimiliki mereka. Semoga kegiatan ini dapat menjadikan oang-orang yang terlibat didalamnya semakin erat silaturahminya dan menciptakan rasa kekeluargaan yang tinggi.


PANITIA DAN SUASANA SORE HUT RI HARI PERTAMA



B. MENCARI DAUN PITALANG JAO


PENCARIAN DAN PROSES PENGAMBILAN DAUN PITALANG JAO

Setiap nagari memiliki keunikannya masing-masing, begitu pula dengan desa nan apik ini. Rantih mempnyai kuliner khas yang diberi nama Ayam Pitalang Jao, dimana letak ciri khas nya adalah mnambahkan daun Pitalang Jao pada gulai ayam kampong. Daun ini merupakan tambahan yang nikmat, rasanya manis, memiliki tekstur yang lumayan keras, tidak begitu lunak seperti daun pada biasanya jika dimasak. Nah, pada hari ini, peserta KKN UA Rantih 2017 berpetualang mencari keeradaan daun ini, untuk nantinya dapat diolah bersama ayam kampong untuk acara makan bersama yang akan dilaksanakan esok hari. Keberadaan daun ini ialah pada daerah yang memiliki tingkat kelembapan yang tinggi, dan terkena cahaya matahari, biasanya daun ini dapat ditemukan di dekat air terjun karena memang kawasan dekat air terjun memiliki tingkat kelembapan yang tinggi. Berbekal rasa penasaran yang sangat tinggi akan keberadaan dan bentuk dari daun ini, kami pun mencari warga desa yang mengetahui akan keberadaan daun ini. Didapatilah ibu Fatimah, salah satu perangkat desa yang mengetahui titik tempat tumbuhnya tumbuhan satu ini. Ditemani oleh salah seorang pemuda setempat, maka kami pun bergerak menuju lokasi.


DAUN PITALANG JAO MUDA DAN DEWASA

Kami berjalan menyusuri tepian bukit yang mengarah ke Air Terjun Bikan Desa Rantih, harus hati-hati karena jalan yang ditempuh lumayan kecil, tak dapat dilalui oleh dua orang sekaligus, harus satu-satu. Setelah berjalan lebih kurang 10 menit, tibalah dilokasi yang bersuhu lebih dingin dibandingkan di saat kami sebelum berangkat. Ternyata di kawasan trsebut terdapat sumber air yang mengalir menyerupai air terjun mini, tak heran jika di kawasan ini dapat ditemukan Daun Pitalang Jao yang menjadi ciri khas kuliner Rantih itu. Kami mengambil secukupnya saja untuk diolah nanti, perlu perjuangan dibutuhkan untuk memetik daun cantik ini, karena tempat tumbuhnya di medan yang lumayan licin. Mata harus tajam untuk mendeteksi keberadaannya, karena ia sering tertutup tumbuhan yang lebih besar disekitarnya. Penampakan daun dewasa dan ketika masih muda pada daun ini berbeda ternyata, jika daun ini masih muda ia akan berwarna hijau polos saja, sedangkan ketika dewasa, warna daun ini akan menjadi bercorak putih hijau. Setelah mendapatkan sekantung daun Pitalang Jao, kami pun bergegas kembali. Rasa bahagia tersendiri dirasakan oleh kami karena dapat memetik lagsung daun yang menjadi ciri khas Desa nan cantik ini. Daun pun disimpan untuk diolah esok hari, do’akan semoga berhasil…



C. MENCARI INFORMASI WEBSITE


PENCARIAN INFO SEJARAH DAN BUDAYA RANTIH

 Rantih merupakan sebuah desa yang amat kaya akan budaya, wisata, keindahan dan hal-hal positif lainnya yang membuat siapapun yang menginjakkan kaki di desa ini menjadi nyaman dan tak mau berpindah ke lain tempat. Salah satu program kerja kami peserta KKN UA Rantih 2017 yang juga bekerja sama dengan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) kami, Bapak Heru Dibyo Laksono, ST. MT. ialah membuat website mengenai Desa nan penuh pesona ini, karena sayang jika keindahannya, kecantikannya, kekayaannya dan aspek-aspek lainnya itu tidak diekspose. Sebelum website dibuat, tentunya ada persiapan terlebih dahulu, kami harus mencari informasi lebih dalam lagi mengenai desa ini. Sebelumnya pun kami telah meminta izin pihak Desa untuk melangsungkan kegiatan pembuatan website ini, dan pihak desa pun setuju dengan hal ini. Sebelumnya Rantih telah memiliki website sendiri, namun disini kami mungkin akan memberikan sentuhan baru pada wbsite yang akan dilaunching sebulan setelah KKN berlangsung. 



PESONA WISATA RANTIH


 MEMUKAUNYA RANTIH

Tak berlama-lama setelah itu, kami pun membagi tim untuk mencari informasi website tersebut, kami terbagi atas 4 divisi, dimana satu divisi terdiri dari 3-4 orang. Divisi I yakni divisi Perangkat Desa yang beranggotakan Iqbal Arif Siregar, Febby Reza dan Novia Riska, Divisi II yakni divisi Pertanian dan Peternakan yang beranggotakan Ninda fatmawati, Nandi syukri, Faradilla Oktaviani dan Sarah Mulyani, Divisi III yakni divisi sejarah dan Budaya yang beranggotakan Wiwik Evma Apminita, Dwiyanti Adesra Putri, Sumitra Abdi Negara dan Nudiya Dina Ramadhani, dan terakhir Divisi IV yakni divisi Wisata yang beranggotakan Rahmat Hidayat, Giovani Anjasmara, Wafya Melosi Ramschie dan Nazeni Hilwa. Hari demi hari kami menguak informasi mengenai desa ini per masing-masing divisinya.



D. PEREMAJAAN DESA PART II (LANJUT NGECAT)



             BEFORE                                     REHAB


REHAB

Peremajaan Desa belum usai, memang hasil yang maksimal membutuhkan waktu yang lama. Pada hari ini, kami kembali melanjutkan pekerjaan yang telah dimulai dua hari yang lalu, karena kemarin hujan, maka hari ini baru dilanjutkan pengecatan ulang merek Lembaga Organisasi dan Tugu Antropologi. Medan pengecatan kali ini memang unik, jadi peserta KKN harus memasang gaya anti mainstream untuk melakukan pengecatan di lokasi yang satu ini, yaitu di jembatan kecil di desa ini. Masih dengan partner yang sama, peserta KKN UA dibantu oleh pemuda setempat dan rekan-rekan IAIN Batusangkar dalam pengerjaan ini. Meski sibuk juga dalam mempersiapkan lomba kemerdekaan Republik Indonesia, namun hal ini tak membuat muda mudi bangsa ini lelah, malah tambah semangat.  Merupakan pengalaman yang indah bagi kami bisa bekerjasama dengan rekan-rekan yang baru kami temui selama masa KKN berlangsung. Walaupun terkena cipratan-cipratan cat baik di baju maupun kulit, tak apa, malah jika tak ada hal tersebut, tak lengkap rasanya. Canda tawa menemani pekerjaan pengecatan ulang ini, tak terasa sudah waktunya untuk istirahat, pengecatan untuk Tugu Antropologi dan merk Lembaga Organisasi telah selesai pada hari ini. Esok Program Kerja ini akan dilanjutkan dengan pembersihan WC umum yang sudah lama tidak di operasikan. Tetap Semangat!



E. YASINAN


SUASANA SAAT YASINAN DAN SAAT MENYANTAP WEJANGAN


SUASANA SAAT YASINAN DAN SAAT MENYANTAP WEJANGAN


ERATNYA SILATURAHMI

Dua kegiatan keagamaan yang tak pernah luput dari Desa yang elok ini adalah Yasinan Rutin Setiap Minggu dan Majelis Ta’lim. Minggu ini merupakan minggu terakhir bagi peserta KKN UA Rantih 2017 mengikuti kegiatan Yasinan Mingguan ini, maka dari itu, kegiatan Yasinan Rutin untuk minggu ini dilaksanakan di Posko KKN UNAND Rantih 2017. Kami selaku peserta KKN merasa terhormat menjadi tuan rumah  untuk kegiatan Yasinan Rutin pada minggu ini, karena pada kegiatan yasinan rutin ini dihadiri oleh para perangkat desa dan pemuda pemudi Rantih serta penduduk Rantih, dan karena pada kesempatan kali ini sedang masa KKN, maka kegatan yasinan juga dihadiri oleh rekan-rekan dari KKN IAIN Batusangkar yang juga sedang melaksanakan KKN nya di Desa Rantih. Persiapan yang dilakukan ialah diantaranya membuat jamuan berupa makanan ringan untuk setelah yasinan nanti, kemudian set up lokasi tempat dilaksanakannya yasinan serta persiapan-persiapan detail lainnya. Tentunya diperlukan kerjasama dan semangat untuk mempersiapkan itu semua, alhasil berkat kerjasama peserta KKN UA kece ini beserta sang pemilik rumah (posko), acara dapat terlaksana dengan aman terkendali. Walaupun jadwal padat dari pagi hingga malam, peserta KKN UA tak tampak lelah sedikit pun, karena rasa cintanya kepada Desa tercinta. Hambatan dan rintangan dalam persiapan acara dapat ditangani karena telah dilandasi dengan ketenangan serta kecakapan dari para peseta KKN UA dan pemilik rumah. Para hadirin tampak puas dengan acara yang dilaksanakan, tak luput dari biasanya, gelak tawa pun hadir dalam kegiatan kali ini. Rasa puas dan bahagia terpancar dari wajah semua orang yang menghadiri acara rutin tersebut dan terutama untuk sang penyelenggara, kami peserta KKN ditemani “amak” sang pemilik rumah. Semoga untuk selanjutnya lebih baik dari ini, Amin..






























Share:

0 komentar:

Posting Komentar