Sabtu, 23 September 2017

Hari Ke-36 : Goro, dan Membantu Ibu PKK masak

Dibuat Oleh : Giovani Anjasmara
Di Post Oleh : Rahmat Hidayat

A. PARTISIPASI MASAK UNTUK LOMBA PKK DI GPK



 SENANGNYA PESERTA KKN UA RANTIH 2017 
BISA IKUTAN MASAK UNTUK LOMBA ESOK 
DI GPK SAWAHLUNTO

PKK yang terdapat di Kota Sawahlunto merupakan wadah bagi ibu-ibu untuk berkreasi dan berkarya. PKK Sawahlunto patut diapresiasi, karena terlihat sangat aktif, selain lomba-lomba yang dilakukan antar sesame desa, pada kesempatan kali ini PKK juga mengadakan lomba masak antar desa di Kota Sawahlunto. Setelah surat undangan dilayangkan beserta syarat dan ketentun lomba, ibu-ibu gesit di Desa Rantih ini langsung mendiskusikan kira-kira masakan apa yang akan dibuat dan tak menyalahi aturan.
Tak mau ketinggalan lagi nih, peserta KKN UA Rantih 2017 ikut memikirkan masakan yang kira-kira memenuhi syarat. Setelah beberapa hari memikirkan masakan apa yang cocok untuk dimasak dengan syarat, non-beras dan cukup untuk makan siang, sore dan malam untuk ibu, bapak dan anak, akhirnya didapatkanlah ide dan dibelilah bahan-bahan yang akan diolah ke pasar Talawi. Namun sayang beribu sayang, setelah bahan dibeli, datanglah kabar dari kecamatan bahwa masakan yang dimasak hanya makan siang saja, sementara bahan untuk keseluruhan sudah dibeli. Hal ini tak memudarkan semangat para ibu-ibu ceriwis ini, dengan semangatnya peserta KKN UA membantu ibu-ibu ini memasak di rumah salah satu anggota PKK yang akrab disapa “Buk de” ini, karena memang beliau berasal dari Jawa Barat. Masakan yang dibuat pada malam ini adalah Kek Lapis Jagung dan Ubi sebagai makanan pokok non-beras, Bakso Ayam Nugget sebagai olahan daging ayam, karena di peraturan tidak boleh masakan ayamnya menyerupai ayam, harus diolah. Kemudian kami juga memasak Pepes Tahu Teri Medan, Lapek Jagung sebagai pencuci mulut. Sementara yang akan dimasak pada subuh dini hari sebelum pergi lomba adalah Sayur Kacang Panjang Telur Puyuh. Segala persiapan disiapkan malam hari ini juga, segala ide, hambatan dan hal-hal yang dirasa perlu untuk dilakukan mala mini sebagai persiapan pun kami lakukan bersama, mencari bahan yang kurang, improvisasi makanan dan lain-lain kami lakukan bersama. Akhirnya tak terasa sudah pukul 22.00 malam, setelah selesai memasak kami harus kembali ke posko untuk mempersiapkan kegiatan esok hari, selain itu ibu-ibu ini juga harus istirahat karena esok hari akan bangun lebih awal untuk mempersiapkan sayur. Semoga saja, do’akan yang terbaik.



B. GORO DI KUMBAYAU


PEMBERSIHAN HALAMAN SEKITAR TUGU


BAGI YANG CAPEK YA ISTIRAHAT DULU, HEHEHE

Kegiatan Gotong Royong memang selalu dibutuhkan untuk mengerjakan hal-hal yang berat. Bersama memang lebih baik dibandingkan sendiri, hal itulah yang dimanfaatkan untuk membersihkan halaman disekitar tugu di kawasan Kumbayau, Sawahlunto, tepatnya di SD Kumani Ateh. Goro gabungan ini diikuti oleh peserta KKN UNAND dan peserta KKN IAIN Batusangkar 2017 dari berbagai desa di Sawahlunto, Masing-masing desa mengutus beberapa orang perwakilan untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Kegiatan yang dilakukan berupa pembersihan lokasi di sekitar tugu yang telah dipenuhi oleh rumput-rumput liar yang tinggi. Selain membersihkan lokasi, momentum ini juga bisa dijadikan sebagai ajang perkenalan dengan teman–teman baru. Mendapatkan teman banyak bukanlah hal negatif, karena bisa saja di suatu saat kita membtuhkan pertolongan orang banyak, dan masih banyak manfaat banyak teman. Nah, kembali ke kegiatan goro gabungan tadi, kegiatan ini berlangsung sekitar 2 jam. Tak terasa, kawasan yang tadinya dipenuhi oleh rerumputan liar yang menghalani pandangan, kini telah bersih karena kerjasama yang dibangun. Setelah selesai bekerja dan bercengkrama sejenak, masing-masing peserta KKN 2017 kembali ke posko masing-masing desa. Semoga tetap terjalin silaturahmi kedepannya…








Share:

0 komentar:

Posting Komentar