Minggu, 09 Juli 2017

Hari Ke -3: Explorasi Desa Rantih


         


Perjalana menuju lokasi homestay.

Hari ke-3 pelaksanaan KKN-PPM Revolusi Mental Mahasiswa Universitas Andalas Tahun 2017 di Desa Rantih diisi dengan kegiatan Eksplorasi Desa. Kegiatan ini bertujuan untuk melihat potensi dan keunikan desa yang dapat dikembangkan guna menjadi “nilai jual” bagi pengembangan desa. Pasca tambang batu bara di Kota Sawahlunto habis, Kota Sawahlunto mulai menapaki jejak baru untuk mempertahankan eksistensinya di antara kabupaten dan kota lain. Salah satu sektor yang dinilai paling mumpuni untuk dikembangkan adalah sektor pariwisata, seperti wisata tambang, pertanian, budaya dan kearifan lokal, dan lain-lain. Setelah melalui beberapa survei, Desa Rantih dipilih oleh Pemerintah Kota Sawahlunto untuk mengembangkan kepariwisataan tersebut. Kemudian, Desa Rantih dikukuhkan menjadi Desa Wisata oleh Walikota Sawahlunto pada tahun 2010. Sejak saat itu pembangunan di Desa Rantih terus diupayakan dengan salah satu orientasinya pengembangan desa wisata.


            Dari hasil eksplorasi desa yang dilakukan oleh mahasiswa KKN, terdapat beberapa wisata desa yang sedang dikembangkan, seperti homestay dan Air Terjun Bikan. Lokasi homestay dapat diakses dengan menggunakan kendaraan roda dua sekitar sepuluh sampai lima belas menit dari kantor desa. Fasilitas yang tersedia berupa rumah pondok, aula, mushalla dan sarana MCK. Rencananya di lokasi ini juga akan dibangun sarana out bond untuk melengkapi paket wisata yang disediakan Desa Rantih. Sedangkan untuk menuju Air Terjun Bikan hanya bisa diakses dengan berjalan kaki sekitar sepuluh menit dengan melewati tiga sungai kecil. Di lokasi Air Terjun Bikan, fasilitas yang tersedia sudah cukup memadai pula. Terdapat pondok-pondok kecil dan sarana MCK. Suasana yang sejuk dan asri menjadikan lokasi ini sangat cocok sebagai sarana rekreasi keluarga bagi masyarakat yang jenuh dengan suasana perkotaan. Bagi para pengunjung juga tersedia sentra kerajinan tangan dan sovenir sebagai buah tangan dari Desa Rantih. Kesemua itu dikelola secara swakelola oleh Lembaga Desa Wisata (LDW) Desa Rantih.



Air Terjun Bikan, Desa Rantih, Kota Sawahlunto.



Desa-Desa di Kota Sawahlunto juga didorong menjadi desa yang layak dan ramah terhadap tumbuh kembang anak. Oleh karena itu, di sebagian besar pintu  rumah-rumah di Desa Rantih terdapat sebuah payung kertas berwarna merah. Payung kertas ini menjadi penanda bahwa di dalam rumah tersebut terdapat anak berusia 0 – 18 tahun. Bagi masyarakat desa, ini menjadi penanda bahwa di dalam rumah-rumah tersebut harus dijamin pemenuhan terhadap hak-hak anak. Untuk menjamin pula terlaksananya pemenuhan hak-hak anak tersebut, dibentuk pula Forum Anak Desa. Forum Anak Desa menjadi jembatan komunikasi bagi anak-anak desa dengan pemerintah desa dalam pemenuhan hak-hak diatas.
 


Share:

0 komentar:

Posting Komentar