Perjalana
menuju lokasi homestay.
Hari ke-3 pelaksanaan KKN-PPM Revolusi Mental Mahasiswa Universitas Andalas Tahun 2017 di Desa Rantih diisi dengan kegiatan Eksplorasi Desa. Kegiatan ini bertujuan untuk melihat potensi dan keunikan desa yang dapat dikembangkan guna menjadi “nilai jual” bagi pengembangan desa. Pasca tambang batu bara di Kota Sawahlunto habis, Kota Sawahlunto mulai menapaki jejak baru untuk mempertahankan eksistensinya di antara kabupaten dan kota lain. Salah satu sektor yang dinilai paling mumpuni untuk dikembangkan adalah sektor pariwisata, seperti wisata tambang, pertanian, budaya dan kearifan lokal, dan lain-lain. Setelah melalui beberapa survei, Desa Rantih dipilih oleh Pemerintah Kota Sawahlunto untuk mengembangkan kepariwisataan tersebut. Kemudian, Desa Rantih dikukuhkan menjadi Desa Wisata oleh Walikota Sawahlunto pada tahun 2010. Sejak saat itu pembangunan di Desa Rantih terus diupayakan dengan salah satu orientasinya pengembangan desa wisata.
Dari hasil eksplorasi desa yang
dilakukan oleh mahasiswa KKN, terdapat beberapa wisata desa yang sedang
dikembangkan, seperti homestay dan Air Terjun Bikan. Lokasi homestay dapat
diakses dengan menggunakan kendaraan roda dua sekitar sepuluh sampai lima belas
menit dari kantor desa. Fasilitas yang tersedia berupa rumah pondok, aula,
mushalla dan sarana MCK. Rencananya di lokasi ini juga akan dibangun sarana out bond untuk melengkapi paket wisata
yang disediakan Desa Rantih. Sedangkan untuk menuju Air Terjun Bikan hanya bisa
diakses dengan berjalan kaki sekitar sepuluh menit dengan melewati tiga sungai
kecil. Di lokasi Air Terjun Bikan, fasilitas yang tersedia sudah cukup memadai
pula. Terdapat pondok-pondok kecil dan sarana MCK. Suasana yang sejuk dan asri
menjadikan lokasi ini sangat cocok sebagai sarana rekreasi keluarga bagi
masyarakat yang jenuh dengan suasana perkotaan. Bagi para pengunjung juga
tersedia sentra kerajinan tangan dan sovenir sebagai buah tangan dari Desa
Rantih. Kesemua itu dikelola secara swakelola oleh Lembaga Desa Wisata (LDW)
Desa Rantih.
Air
Terjun Bikan, Desa Rantih, Kota Sawahlunto.
Desa-Desa
di Kota Sawahlunto juga didorong menjadi desa yang layak dan ramah terhadap
tumbuh kembang anak. Oleh karena itu, di sebagian besar pintu rumah-rumah di Desa Rantih terdapat sebuah
payung kertas berwarna merah. Payung kertas ini menjadi penanda bahwa di dalam
rumah tersebut terdapat anak berusia 0 – 18 tahun. Bagi masyarakat desa, ini menjadi
penanda bahwa di dalam rumah-rumah tersebut harus dijamin pemenuhan terhadap
hak-hak anak. Untuk menjamin pula terlaksananya pemenuhan hak-hak anak
tersebut, dibentuk pula Forum Anak Desa. Forum Anak Desa menjadi jembatan
komunikasi bagi anak-anak desa dengan pemerintah desa dalam pemenuhan hak-hak
diatas.
0 komentar:
Posting Komentar