Di Post Oleh : Rahmat Hidayat
Pertemuan 1
Padi ratun adalah tanaman padi yang
merupakan tunas yang tumbuh dari tunggul batang yang telah dipanen dan
menghasilkan anakan baru hingga dapat dipanen Pada umumnya tunas-tunas baru
akan muncul pada ruas terdekat dari bekas potongan, kurang lebih tiga hari
setelah batang padi dipotong.
Selasa, 11 juli 2017 pukul 21:00 wib. Dimana dalam
forum kecil ini dihadiri oleh bapak kepala desa, sekretaris, bendahara dan
kelompok tani di rantih. Pada kesempatan kali ini mengadakan sosialisasi sistem
tanam padi ratun. Dimana antusias petani terhadap sistem tanam padi secara
ratun tertarik dengan apa yang dijelaskan mengenai sistem tanam ratun. Baik
dari segi keuntungan dari sistem tanam padi ratun maupun cara yang tidak begitu
rumit dan sangat mendukung meningkatkan hasil padi dan dengan waktu yang
relatif lebih cepat panen.
Padi ratun memang tidak
seperti padi tanam pindah. Pada umumnya pertumbuhan dan kecepatan kematangan
padi ratun tidak seragam, dan hasil yang diperoleh lebih rendah jika
dibandingkan dengan tanaman utamanya (transplanting). Akan tetapi,
dengan teknik budidaya yang lebih baik, produksi padi ratun bisa ditingkatkan
dan keuntungan yang lebih banyak juga bisa dicapai.
adapun sosialisasi padi ratun ini akan dilanjutkan langsung
turun kelapangan melihat kondisi sawah petani. Dimana sehingga bisa melihat
cocok atau tidaknya sistem tanam padi ratun ini di desa rantih. Ini merupakan
pertemuan awal dan dilajutkkan pertemuan selanjutnya dilapangan atau di
sawah-sawah petani.
Pertemuan 2
Rabu, 12 juli 2017 pukul 10:00 pertemuan ke-2 dalam
sosialisasi sistem tanam padi ratun. Petani bernama nenek yulis berumur 77 tahun. Disinilah saatnya turun
kelapangan langsung dan melihat kondisi sawah petani sebenarnya. Sehingga kita
dapat melihat pengetahuan petani dalam sistem tanam padi. Pada sosialisasi yang
dilakukan langsung ke sawah petani maka survey yang didapat yaitu dimana petani
sudah mengetahui sistem tanam ini akan tetapi dimana petani masih ragu
mengambil keputusan dalam melakukan tindakan hal yang baru karena takut
mengambil resiko dan kerugian secara material. Petani juga membutuhkan penyuluh
yang selalu aktif dalam pengawasan dalam proses dan teknik yang dilakukan agar
membimbing serta memberi suatu jalan untuk keberhasilan dalam menanam padi.
Survey untuk melihat kondisi lapangan harus kita
lakukan sebelum melakukan tindakkan yang diberikan. Petani akan senang dan akan
terbuka jika kita turun langsung dan melihat masalah dan kondisi yang ada di
sawah.
Adapun keuntungan padi ratun yaitu :
v Tanpa pengolahan tanah, penyemaian,
dan penanaman lagi
v Tenaga kerja yang dibutuhkan lebih
sedikit
v Waktu untuk mencapai panen singkat
v Kebutuhan air irigasi lebih sedikit
v Biaya
produksi menjadi lebih murah
“hasil tidak akan menghianati proses yang telah kita
lakukan”. [sarah mulyani]
Pertemuan ke-3
Kamis,
13 juli 2017 pukul 11:00. Pada siang hari ke-3 saya menemui petani dimana ibuk
dahlinar berumur 60 yang bertani di rantih dengan tempat tinggal di sigantag.
Buk dahlinar ini merupan anggota dari kelompok tani dari rantih. Buk dahlinar
ikut kelompok tani dirantih sebab lahan sawahnya di rantih sedangkan tempat
tinggal nya di sigantang.
Dimana
ibuk dahlinar sudah mengenal sistem tanam padi ratun ini tetapi ibuk belum
mencobanya karna dengan alasan belum bisa dan ragu akan menanam sistem padi
ratun. Ibuk dahlinar menyatakan bahwa “sebelum mengolah lahan lagi sempat
terfikir memakai sitem padi ratun akan tetapi karna pasca panen terlalu lama
sehingga tidak bagus dan tidak merata hasil panen yang didapat nantinya”
Petani sekarang sudah memiliki ilmu yang
sangat luar biasa dan telah terlatih baik pengetahuan maupun dilapangan. Hanya
saja petani membutuhkan pembimbing dalam mengambil keputusan untuk hal yang
baru.
“petani adalah pahlawan dalam kehidupan
pangan manusia” [sarah_mulyani]
0 komentar:
Posting Komentar