Selasa, 08 Agustus 2017

Hari Ke-30 : Silek, Menghantar Undangan, Lomba Penyuluhan PKK, Pemangkasan Padi

Di Buat Oleh: Giovani Anjasmara
Di Post Oleh : Rahmat Hidayat

Pada Hari ini Kami Melakukan Beberapa Kegiatan Diantaranya:

1. Belanja Ke Pasar



Hari itu merupakan hari yang tepat untuk berbelanja kebutuhan dapur, yakni Hari Pasaran Kota Sawahlunto. Peserta KKN UA bersemangat untuk berbelanja pada pagi itu, karena selain bisa menikmati perjalanan ke Kota Sawahlunto dari Desa Rantih, juga bisa membeli kebutuhan sehari-hari yang dibutuhkan selama seminggu kedepan. Bahan makanan yang diburu pada pagi itu diantaranya ayam segar, minyak goreng, sayur mayur, tahu tempe, telur, cabai, bumbu rempah, gula, teh, dan lan-lain.
Berbelanja memang merupakan hal yang melelahkan, namun hal tersebut tak menjadi masalah bagi peserta KKN, karena disamping itu, kegiatan berbelanja ini juga bisa dijadikan kegiatan refreshing dari kesibukan KKN yang terus berjalan. Belanja bisa menghabiskan waktu sekitar 3-4 jam, selain lama untuk memilih item terbaik, peserta KKN juga butuh waktu untuk beristirahat sejenak sebelum kembali ke posko. Kegiatan ini biasanya dimulai pada pagi hari, sekitar jam 8 – 10 pagi. Namun pada kesempatan kali ini dimulai dari pukul 10 pagi dan kembali ke posko sehabis zuhur.

 2. Pemangkasan Padi


 
Sawah membentang memang menjadi pemandangan yang sangat sering ditemukan di desa nan asri ini. Desa Rantih memang mayoritas utama mata pencaharian penduduknya ialah bertani. Tak heran kita dapat menemukan sawah yang membentanng luas bak permadani. Sawah memang butuh perawatan yang baik sehingga dapat menghasilkan beras yang berkualitas baik pula. Salah satu tahapan dalam menghasilkan panen yang menguntungkan adalah melakukan pemangkasan. Hari ini, Rabu 2 Agustus 2017 merupakan jadwal pemangkasan padi di sawah milik Kepala Desa Rantih, pak Yulizar atau yang lebih akrab disapa “Pak De”. Sawah milik Pak De terletak di dekat lokasi penambangan emas Desa Rantih. Tak segan-segan, peserta KKN UA Rantih pun turun tangan untuk kegiatan semacam ini, karena memiliki pngetahuan dan kemampuan akan hal tersebut, mengapa tidak. Pemangkasan dilakukan dari pukul 9.00 pagi hingga 13.00 WIB. Tenaga kerja yang memangkas padi dan peserta KKN semakin semangat di siang hari karena menu makan siang pada saat itu adalah Kuliner Khas Desa Rantih yakni “Ayam Pitalang Jao”. Selain menu tersebut juga ada menu sampingan yakni Kolak Ubi-Pisang plus Roti Basah. Makan bersama ditengah hamparan padi merupakan suatu kenikmatan yang luar biasa bagi pemangkas padi dan peserta KKN yang bekerja pada saat itu. Semoga momen seperti ini bisa terulang kembali. Hmm,, Mak Nyusss!!


 3. Lomba Penyuluhan PKK




Desa Rantih memiliki organisasi-organisasi yang tertata, salah satunya adalah PKK. Desa Rantih memiliki PKK yang aktif berkegiatan, karena didorong oleh sumber daya manusianya yang juga aktif. Salah satu kegiatan yang dilakukan oleh PKK adalah Lomba Penyuluhan, yang kali ini dilakanakan pada Rabu, 2 Agustus 2017. Karena rasa penasarannya dengan lomba ini, maka selain berbelanja ke Pasar Sawahlunto, beberapa peserta KKN UA juga menghadiri lomba tersebut. Lomba ini mengikutsertakan peserta yakni mulai dari anggota PKK itu sendiri, sampai tenaga pengajar di PAUD Desa Rantih. Juri dalam lomba ini adalah Bidan yang berasal dari Kecamatan Talawi. Kegiatan ini berlangsung dari pukul 9.00 pagi hingga 13.30 siang. Suasana riuh dan bersemangatnya para ibu-ibu memenuhi Gedung Pertemuan Masyarakat (GPM) Desa Rantih, yakni tempat dilaksanakannya lomba. Pengumuman pemenang langsung dilakukan hari itu juga setelah lomba. Juara I diraih oleh Kepala Kelompok Kerja (PokJa) I, PKK Desa Rantih. Pemenang dalam lomba ini diberikn hadiah berupa uang tunai. 
 
4. Menghantarkan Undangan Sosialisasi Bank Sampah




Salah satu program kerja yang akan dilakukan oleh peserta KKN UA Desa Rantih adalah Bank Sampah. Tahapan awal untuk melaksanakan proker ini adalah melakukan sosialisasi. Maka dari itu, hari ini, Rabu 2 Agustus 2017, penanggungjawab pengantaran surat undangan untuk menghadiri acara tersebut melaksanakan tugasnya. Undangan disebarkan ke 2 buah dusun di Desa Rantih, yakni Dusun Sawah Tambang dan Dusun Pakan Namo. Peserta KKN pun terbagi atas dua tim sesuai dengan jumlah dusun tersebut, dimana satu tim terdiri atas 2 orang. Kali ini, pengantaran surat undangan yang biasanya ditemani oleh perangkat desa, kini tidak lagi. Peserta KKN pun awalnya kewalahan, namun setelah dijalani asik juga, tidak harus didampingi perangkat desa, bertanya kepada warga sekitar pun malah menjadikan peserta KKN lebih mandiri.  Respon warga saat diberi surat undangan ialah senang dan berniat untuk datang ke acara tersebut. Pengntaran surat undangan berlangsung sekitar 4 jam, yakni dari sehabis zuhur hingga petang  tiba. Peserta KKN sangat berharap di saat acara digelar, akan banyak peserta yang hadir.  

5. Silek 






Silat merupakan salah satu budaya Rantih yang masih berjalan dan dipertahankan hingga saat ini. Dengan 2 pelatih tetap dan murid murid berusia dibawah 18 tahun, silat Rantih terus berkibar di Desa nan asri ini. Pada sore ini, pukul 16.30 dimulailah latihan, dengan baju hitam kebanggaan, anak murid silat melatih gerakan bela dirinya. Peserta KKN UA pun mengikuti kegiatan latihan silat Rantih ini, dengan gerakan yang berbeda setiap latihannya. Kemampuan silat satu orang dengan orang lain ialah berbeda, maka dari itu, perlu diasah setiap harinya, kali ini berlatih ketangkaan menendang dan menangkis gerakan lawan dengan tangan kosong, maupun lawan dengan benda tajam ditangannya. Walaupun peserta KKN lumayan sulit untuk menguasai gerakan tersebut, namun dengan ketekunan dan kesabaran, sang pelatih, pa Hendri terus melatih peserta KKN hingga gerakan yang diajarkan itu benar. Kegiaan latihan ini sangat menarik dan bermanfaat, karena kita tak tahu apa yang akan terjadi di kehidupan sehari – hari, bisa jadi kita mendapati saat-saat yang memerlukan gerakan yang diajarkan pada saat latihan ini. Semoga tidak…



Share:

0 komentar:

Posting Komentar