Selasa, 08 Agustus 2017

Hari Ke-32 : Randai dan Foto Bersama Perangkat Desa

Di Buat Oleh : Giovani Anjasmara
Di Post Oleh : Rahmat Hidayat

PAda Hari Ini Kami Melakukan Beberapa Kegiatan Diantaranya:

1. Foto Bersama Perangkat Desa 
 



Hari ini, kami ingin mengabadikan gambar dengan perangkat desa Rantih. Karena kami ingin wajah orang-orang yang telah membantu kami selama berkegiatan KKN tersimpan baik di perangkat keras maupun di hati kami. Pada hari ini, perangkat Desa mengadakan Rapat Koordinasi terlebih dahulu, setelah itu barulah kami dapat mengabadikan momen yang berharga ini. Momen foto bersama ini hanya memakan waktu sebentar saja,
lebih kurang 15 menit saja, dimulai dari pengumpulan perangkat desa, pengaturan formasi dan setting kamera. Sebenarnya kami ingin mengambil background sawah bak permadani di depan kantor desa, namun karena kondisi padasaat itu ttiba hujan, maka dilihkan ke GPM (Gedung Pertemuan Masyarakat). Ternyata perangkat desa walaupun sudah tak terlalu muda lagi , Nmun masih memiliki jiwa muda. Hal ini dibuktikan dengan gaya saat berfoto yang sangat ekspresif. Cheeeeers..!!

2. Melihat Randai
 




Desa Rantih memiliki budaya yang sangat kental, contohnya seperti Randai, Silek, Budaya Mongodou , dan masih ada budaya budaya lainnya. Malam ini merupakan suatu kesempatan emas bagi kami, yaitu kami bisa menyaksikan pertunjukan Randai dalam pesta pernikahan salah seorang warga desa. “Memang tradisinya di sini seperti itu, jika ingin mengadakan pesta pernikahan, ada Randainya,” sebut salah seorang warga desa. Tak ingin menyia-nyiakan momen, walaupun hari telah malam, kami Peserta KKN UA Rantih 2017 menyempatkan diri untuk hadir menyaksikan pertunjukkan tersebut. Randai dimulai pukul 21.00 hingga 01.00 dini hari. “Randai memang memakan waktu yang lama, “ucap sang mempelai wanita. Merupakan suatu kehormatan bagi kami untuk dapat menghadiri acara tersebut. Randai berisi drama yang diiringi oleh tari-tarian, drama ini merupakan drama yang sangat khas, diiringi pula dengan music serta sinden ala minang. Tak menyesal untuk melihat pertunjukan ersebut, karena disela sela itu juga terdapat momen lucu yang ada di pertunjukan randai tersebut yang mengundnang gelak penonton, warga desa ramai memenuhi lapangan pertunjukan. Kami berharap kesenian ini tidak akan hilang dari wajah Rantih dan terus dipertahankan cita rasa lokalnya.
 







Share:

0 komentar:

Posting Komentar