Selasa, 01 Agustus 2017

Hari Ke-27 : Sekolah Alam Part III, Wisata Tubing bersama Warga

Di Buat Oleh : Wiwik, Regar, Gio, Dina
Di Post Oleh : Rahmat Hidayat

1. Sekolah Alam Part III




        Bertempat di Aula Pondok Bikan, Rantih, alam memberikan suasana baru dalam belajar, lebih tenang, lebih sejuk dan lebih menenangkan hati, apalagi untuk siswa siswi yang masih berusia dibawah 19 tahun ini. Selain dapat menikmati tenangnya alam, belajar sambil bermain di alam juga merupakan konsep dari Sekolah Alam ini. Hal tersebut merupaka hal utama yang melandasi terbentuknya Sekolah Alam (SA) ini.
Program kerja Sekolah Alam yang dilaksanakan oleh Peserta KKN UNAND Rantih 2017 terus berlanjut. Kali ini, pada Minggu, 30 Juli 2017 merupakan lanjutan dari SA sebelumnya, pada hari ini materi yang diberikan tak kalah menarik dari hari-hari sebelumnya, yakni membuat Kerajinan Hiasan Gantung Bunga dari Kardus Bekas, Lomba Puisi, Teater anak Berbahasa Inggris dan meningkatkan Minat Baca Anak Usia Dini. Siswa/Siswi SA begitu bersemangat mengikuti rangkaian acara dari awal hingga akhir. Kegiatan dimulai dengan absen serta pembagian regu serta snack, kemudian dilanjutkan dengan materi yang berlangsung dengan system Rolling, kemudian ISHOMA, penampilan bakat para siswa/siswi terpilih dan dilanjutkan dengan makan siang bersama, kemudian ditutup dengan foto bersama. Setelah itu adik adik ini dipandu oleh peserta KKN UA berjalan pulang. Rantih memiliki bibit-bibit berbakat yang tak kalah paten. Mereka memiliki kepercayaan diri yang tinggi, antusiasme tinggi dan kreativitas yang baik. Peserta KKN pun dengan senang hati memberikan ilmu yang dipunya kepada para tunas bangsa ini. Diharapkan ilmu yang diberikan dapat memberikan manfaat yang luar biasa bagi adik-adik ini kedepannya. Rasa kebersamaan sangat terasa saat kegiatan berlangsung, berbagi, peduli pun timbul seiring berlangsungnya kegiatan. Diharapkan kebiasaan tersebut tetap tumbuh dan berkembang dalam diri adik adik nan luar biasa ini. Berikut adalah Rincian KEgiatan Dari Sekolah Alam Pert 3 ini :

a. Pembuatan Bunga Dari Kardus





Kardus/Karton bekas merupakan buangan yang sering didapati saat sekarang. Meningkatnya produktivitas makanan di Indonesia membuat barang yang satu ini semakin sering dijumpai. Tak sulit menemukan kardus bekas packaging makanan yang dijual di warung-warung pada saat ini. Nah, salah satu pemanfaatan yang dapat dibuat dari buangan ini adalah Hiasan Gantungan Bunga. Selain cantik dan dapat dijadikan hiasan, produk ini juga dapat meminimalisir buangan kardus bekas, labih ramah lingkungan, dan hal positif lain adalah hemat, karena peralatan yang dibutuhkan untuk membuat kerajinan ini hanyalah perekat, gunting dan benang, serta penggaris. Kerajinan ini merupakan salah satu materi yang diberikan saat sekolah alam, terlihat siswa/siswi Sekolah Alam antusias dengan kegiatan ini, mereka berlomba menghasilkan karya terbaik. Memang, produk yang dihasilkan oleh adik-adk ini tak kalah cantik dari model yang dibawa oleh salah satu Peserta KKN UNAND yang berasal dari Prodi Biologi-FMIPA-UA, Giovani Anjasmara (1410421043), selaku pemateri dalam kegiatan ini. Hasil dari kerajinan ini digantung di Aula Pondok Bikan Rantih sebagai hiasan hasil karya anak bangsa ini. Diharapkan adik-adik ini dapat menerapkan pemanfaatan ini di rumah mereka dan malah lebih baik jika mereka dapat menghasilkan karya baru yang lebih menarik untuk pemanfaatan barang bekas tersebut.

b. Menggugah Minat Baca

 

Pandai membaca menjadi suatu keharusan yang dimiliki oleh setiap orang, baik muda maupun tua. Bahkan generasi anak usia dini, diwajibkan belajar dengan program pemerintah “wajib belajar 9 tahun”. Melalui pembelajaran yang didapatkan selama menuntut ilmu disekolah, hal utama dan pertama yang harus dikuasai oleh setiap murid adalah pandai membaca. Dengan membaca, setiap orang dapat mengetahui apapun melalui media buku atau yang lainnya.
Melihat dari fenomena dewasa ini, kita memasuki abad generasi milenial. Dimana karakter generasi milenial pada umumnya berorientasikan kepada hal-hal yang instan dan pragmatisme. Dengan berbagai persoalan yang sedang dihadapi para generasi milenial ini, minat membaca mengalami defisit yang sangat signifikan. Generasi muda tidak lagi minat untuk hal-hal yang bertujuan kepada literasi dan perilaku membaca literatur sudar hampir jarang kita temui.
Dengan kompleksitas diatas, mahasiswa KKN UNAND 2017 berinisiatif untuk menjadikan program kerja mengenai upaya-upaya untuk dapat menggugah minat baca khususnya bagi anak usia dini. Target dari program tersebut adalah anak-anak yang masih belia dan duduk di sekolah dasar (SD). Sedangkan hasil yang diharapkan dari pemberian materi tersebut, para peserta yang terdiri dari anak-anak sekolah SD agar dapat lebih menyukai dan menjadikan membaca sebagai hobi mereka. Sehingga anak-anak tersebut tidak tergerus oleh perkembangan jaman dan teknologi yang begitu pesat di abad ini (milenial).

c. Pendidikan Pancasila bagi Tunas Bangsa



Pancasila sebagai dasar negara, merupakan sebuah pelajaran yang wajib diberikan kepada setiap warga negara, terlebih-lebih kepada anak usia dini. Generasi tunas bangsa Indonesia diharapkan dapat memahami makna suci yang terkandung dalam pancasila itu sendiri. Melalui Kuliah Kerja Nyata (KKN) UNAND 2017, mahasiswa melakukan tahapan pengabdian sebagai amanah dari tri dharma perguruan tinggi dengan menjadikan pendidikan pancasila sebagai salah satu program kerja. Perwujudan dari tujuan pendidikan pancasila dapat membentuk karakter anak bangsa sesuai yang diinginkan bangsa Indonesia.
Proses pelaksanaan pendidikan pancasila bagi tunas bangsa, diawali dengan membaca dan menghapalkan pancasila bagi tiap-tiap anak yang menjadi peserta pendidikan. Peserta pendidikan terdiri dari anak-anak yang masih duduk di sekolah dasar (SD). Namun, ada beberapa anak yang masih belum dapat menghapalkan pancasila secara baik dan benar. Kemudian kepada anak-anak yang tadinya belum dapat menghapalkan pancasila tersebut, diberikan arahan dan panduan agar dapat dengan segera menghapalkan nya. Selanjutnya setiap anak diberikan pertanyaan-pertanyaan mendasar mengenai pancasila, seperti kapan lahirnya pancasila dan siapa yang merumuskan pancasila ?.
Materi yang diberikan sejalan dengan hasil pertanyaan tersebut. Dengan mendengarkan jawaban-jawaban anak peserta pendidikan pancasila, sekaligus memberikan jawaban yang sebenarnya dari pertanyaan itu juga dari mahasiswa yang mejalankan program kerja.

d. Lomba Puisi



Peserta tampak sedang menampilkan pembacaan puisi dalam rangka lomba baca puisi


Mahasiswa tampak sedang memberikan instruksi 

Salah satu peserta sedang menampilkan pembacaan puisi

Mahasiswa tampak memberikan hadiah bagi pemenang lomba baca puisi


Pada minggu pagi, 30 Juli 2017, pukul 09.00 WIB, mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (Nudiya Dina Ramadhani) menjalankan program kerja melatih teknik membaca puisi yang baik dan benar pertemuan kedua. Berbeda dengan pertemuan sebelumnya, pada pertemuan kedua ini dilaksanakan kegiatan lomba baca puisi bagi peserta sekolah alam. Masing-masing peserta membacakan puisi ciptaan Muhammad Yamin yang telah dibagikan pada pertemuan sebelumnya.
Peserta lomba merupakan siswa-siswi Sekolah Dasar yang berada di Desa Rantih. Kegiatan ini sangat didukung oleh Bapak Kepala Desa, sehubungan dengan akan diadakannya lomba baca puisi bagi siswa Sekolah Dasar se-Kota Sawahlunto pada bulan depan. Sehingga siswa-siswi tersebut sudah mendapatkan pembekalan mengenai teknik membaca puisi yang baik dan benar serta melatih keberanian membaca puisi di depan umum sebagai persiapan lomba bulan depan.
Peserta tampak antusias mengikuti lomba baca puisi dan berlomba-lomba untuk memberikan yang terbaik. Mereka tampak mempraktekkan teori mengenai teknik membaca puisi yang telah diajarkan pada pertemuan sebelumnya. Rasa semangat mereka bertambah setelah melihat hadiah yang akan diberikan bagi pemenang pertama, kedua, ketiga, dan keempat. Di akhir acara sekolah alam, para pemenang diumumkan satu per satu. Pemenang pertama diraih oleh Zakly, pemenang kedua adalah Azila, pemenang ketiga diberikan kepada Rojif, dan pemenang keempat adalah Daiva. Para pemenang dipersilahkan untuk berdiri ke depan dan diberikan hadiah. Mereka tampak sangat senang menerima hadiah yang diberikan.
Dengan adanya kegiatan ini diharapkan menambah skill membaca puisi anak-anak Sekolah Dasar di desa Rantih dan semakin berani untuk tampil di depan umum.


e. Teater Anak Berbahasa Inggris Part III 

Minggu ketiga Sekolah alam ini, terkhusus dan sekaligus pertemuan terakhir untuk latihan Teater Anak Berbahasa Inggris dimulai dengan menanyakan satu persatu peserta sejauh mana progress yang telah dilakukan dalam hal berakting dan penghafalan naskah. Untuk penghafalan naskah, semua peserta telah mencapai sejauh 80 – 100 %. Kemudian, latihan dilanjutkan dengan latihan masuk ke panggung dan beberapa setting yang cukuop nyata. Peserta cukup mampu untuk mengucapkan dialog-dialog berbahsa inggris. Namun, masih ada satu atu dua orang peserta yang kesulitan untuk mengucapkan beberapa kosakata bahasa inggris. Hal tersebut mungkin disebabkan oleh kosakata yang masih asing digunakan oleh peserta sehingga kesulitan dalam mengingat cara membaca kata tersebut. Untuk dalam hal akting, para peserta juga mengalami progres yang cukup bagus. Beberapa masih ragu dan canggung namun masih bisa dibimbing. 


       Sehubungan dengan teater adalah seni pertunjukan, maka hasil dari latihan teater ini akan ditampilkan pada momentum penutupan KKN Unand 2017. Melihat semnagat peserta untuk latihan dan tampil, maka pemateri dan bersama peserta memutuskan untuk melanjutkan latihan diluar sekolah alam. Diharapkan latihan teater ini dapat menumbuhkan minat para anak-anak dann remaja untuk  berkegiatan seni, terkhususnya seni pertunjukan. 



 2. Kegiatan Tubbing



                   Desa Rantih memiliki banyak objek wisata yang harus dikunjungi, mulai dari wisata darat hingg air. Pada sore ini, Peserta KKN UA Rantih dibawa berwisata ke wisata air Desa Rantih yakni Tubbing. Tubbing merupakan salah satu kegiatan menelusuri sungai menggunakan pelampung (benen) yang berukuran besar. Pengunjung dapat menikmati tenangnya suasana sungai dan asrinya tepian sungai. Berhiaskan perbukitan yang apik berjejer melengkapi kenikmatan jiwa dalam wisata yang satu ini. Tak dapat berenang tak menjadi masalah, di wisata yang satu ini dilengkapi dengan pengaman berupa jeket pelampung guna melindungi pengunjung dari tenggelam. Berbekal nyali dan rasa penasaran yang sangat tinggi akan bagaimana mengarungi sungai Rantih ini membuat para Peserta KKN antusias dalam kegiatan wisata kali ini. Lelah sehabis kegiatan SA pagi tadi tak membuat niat Peserta KKN UA putus ditengah jalan sedikit pun.
            Setibanya di lokasi, Peserta KKN UA didampingi oleh pemandu Wisata Desa Rantih menyiapkan perlengkapan untuk memulai kegiatan, Setelah semua siap, dimulailah kegiatan Tubbing yang seru ini. Peserta KKN UA yang telah berlayar dengan sorakan kegembiraannya menghiasi sungai Rantih pada saat itu. Saat tiba di jembatan gantung Desa Rantih, bertambahlah personel Tubbing, yakni adik-adik Desa Rantih nan lihai berenang di sungai, bertambahlah sorak sorai sungai Desa Rantih. Ajang lompat dari jembatan pun tak terelakkan dalam kegiatan Tubbing ini, Ketua Nagari Desa Rantih, Rahmat Hidayat pun tak mau kalah dengan para atlet lompat jembatan ini, dan ia berhasil tanpa cedera. Tak terasa,waktu sore pun sudah menghampiri, kami harus menepi, karena sebentar lagi suara adzan memanggil untuk shalat Maghrib. Basah kuyup menelusuri jalan pulang ke Posko KKN Rantih UA. Semoga kedepannya dapat mencicipi wisata lain lagi. Sampai jumpa.
 









 





 


Share:

0 komentar:

Posting Komentar