Sabtu, 23 September 2017

Hari Ke-39 : Peremajaan Desa Tahap 3, Perpisahan Dengan Warga


Dibuat Oleh : Geovani Anjasmara
Di Post Oleh : Rahmat Hidayat

A. PEREMAJAAN DESA PART III (BERSIHKAN WC)


PENAMPILAN WC UMUM YANG SUDAH JARANG DIPAKAI

Selain mengecat ulang, kami juga melaksanakan pembersihan WC umum yang telah lama tidak dipakai. Karena sudah jarang dipakai, maka timbullah debu tebal dan kondisi yang mengundang tangan untuk membersihkannya, Sebenarnya dulu WC ini sering dipakai untuk kegiatan wisata, sebagai salah satu fasilitas yang disediakan desa, dan juga sebagai WC warga yang tidak memiliki WC.
Namun kini warga sering menggunakan Toilet yang ada di Masjid Baiturrahman, Rantih dibandingkan WC umum ini, dan warga pun pada umumnya kini telah memiliki WC di rumah masing-masing. Maka dari itu, kami Peserta KKN UA Rantih ditemani oleh pemuda dan rekan-rekan KKN IAIN Batusangkar membersihkan WC yang telah lama tak dipakai tersebut. Pekerjaan yang berat memang terasa lebih ringan dengan banyaknya tangan yang berpartisipasi. Waktu pun tak terasa berjalan karena gelak tawa juga hadir dalam kegiatan ini, rasa letih pun tak terasa karena dikerjakan bersama-sama. Tujuan dari pembersihan WC Umum ini adalah agar warga dapat mengakses nya kembali, karena aliran air di dalam keran WC ini masih berjalan lancar, sayang saja jika tidak dimanfaatkan. Pembersihan ini memakan waktu sekitar 3 jam, dimulai dari pukul 9.00 hingga 11.00 pagi ini. Semoga kegiatan peremajaan desa kali ini bemanfaat bagi warga untuk kedepannya. Amin..



B. PEMBUATAN AYAM PITALANG JAO


BUMBU AYAM PITALANG JAO


PENANGKAPN DAN PENYEMBLIHAN AYAM KAMPUNG



PROSES MASAK MEMASAK PESERTA KKN UA BERSAMA IBU-IBU KECE

Akhirnya hari yang dinanti-nanti untuk mengolah daun Pitalang Jao pun tiba, rasa penasaran dan hati yang berdebar untuk belajar kuliner Rantih ini pun terasa oleh Peserta KKN UA Rantih 2017. Persiapan yang dibutuhkan cukup banyak, diantaranya pelengkapan bumbu masak, pemotongan daun, penyembelihan ayam kampung dan penyatuan bahan. Bumbu dan komponen masakan terdiri dari daun salam, daun kunyit, daun ruku-ruku, daun jeruk, bawang merah, ketumbar, lengkuas, buah pala, cabai giling, bumbu masak cap udang, kelapa, bawang putih, cabai rawit, ayam kampong dan tak lupa sang mascot, Daun Pitalang Jao. Sebagian bumbu telah disiapkan kemarin, sementara sebagan lagi dibeli pagi hari pukul 7.30 di pasar Talawi, segar. Setelah membeli bahan, kami pun menangkap sang ayam kampong, setelah ditangkap, sembari mengukur kelapa yang nanti akan diambil santannya, ayam kampung disembelih dan dibersihkan dari bulu-bulunya menggunakan air panas dan organ-organ dalam ayam dikeluarkan dan dibersihkan juga. Setelah itu ayam dibakar dan dipotong-potong.


PEMOTONGAN AYAM DAN PEMOTONGAN DAUN PITALANG JAO


HASIL AKHIR AYAM PITALANG JAO

Nah, sembari ayam kampong diproses, daun Pitalang Jao dipotong-potong menjadi bagian-bagian kecil, namun pangkal daunnya juga harus dibuang, karena keras. Setelah semua komponen siap, saatnya penyatuan bahan di dalam satu kuali, aroma masakan  ini sungguh menggugah selera. Tak lengkap tanpa pendamping, peserta KKN UA pun menggoreng kerupuk udang putih untuk pelengkap. Masih kurang lengkap jika tidak ada sambal, maka dari itu Ibu Eri, salah satu bu Perangkat Desa ini dengan semangat membuat sambal cabai jengkol, aduhai lengkap sudah. Peserta KKN UA Rantih 2017 tidak sendirian dalam hal memasak kuliner unik satu ini, dibantu oleh Ibu-Ibu PKK dan Ibu-Ibu perangkat desa, kami melakukan semua bersama. Proses masak-memasak ini dilaksanakan di rumah Ibu si pembuat sambal cabai jengkol, Ibu Eri, yang berlokasi tak jauh dari Kantor Desa Rantih. Kegiatan ini dilakukan dari pukul 7.30 hingga pukul 15.00 WIB mulai dari persiapan hingga matang. Rasa panas, lelah dan letih mulai dari persiapan hingga masakan luar biasa ini matang tak terasa karena rasa penasaran telah terbayarkan, malah rasa lelah dan panas berganti menjadi rasa puas dan bangga karena telah berhasil mencoba membuat kuliner khas Desa Rantih ini. Semoga kami dapat mencicipi belajar budaya khas Rantih yang lain lagi ya…



C. MAKAN BERSAMA DI GPM RANTIH


SUASANA KETIKA AKAN MAKAN BERSAMA

Acara yang ditunggu-tunggu oleh peserta KKN UA Rantih 2017 setelah berhasil membuat masakan khas Rantih, Ayam Pitalang Jao, ialah Makan Bersama warga Rantih. Dengan semangat menggebu-gebu, peserta KKN UA mempersiapkan acara ini spesial bagi warga Rantih. Makan Bersama ini dilaksanakan di Gedung Pertemuan Masyarakat Desa Rantih yang terletak di lantai 2 Kantor Desa Rantih, dimulai pukul 20.00 hingga 21.00 WIB. Dihadiri oleh Perangkat Desa Rantih, Ibu-Ibu PKK kece, Kepala Dusun Sawah Tambang, Pemuda setempat yang tergabung dalam Karang Taruna dan Lembaga Desa Wisata Rantih, kemudian tak lupa rekan-rekan KKN IAIN Batusangkar 2017, serta adik-adik desa Rantih nan lucu-lucu. Namun sangat disayangkan, pada kesempatan kali ini, Kepala Desa Rantih yang akrab disapa “Pak De” tidak dapat menghadiri Makan Bersama ini, karena beliau sedang menjalani Studibanding di Yogyakarta.


AYAM PITALANG JAO HASIL MASAK BERSAMA


KEHANGATAN BERSAMA

“Makan Bajamba” atau makan secara bersama ini merupakan suatu momentum yang luar biasa bagi kami, peserta KKN UA, karena kami dapat menjalin silaturahmi yang lebih erat lagi dengan warga desa, tak luput dari biasanya, canda tawa pun ikut menghidupkan suasana pada malam itu. Makan Bersama ini merupakan rangkaian dari “Pelepasan (Perpisahan) Peserta KKN UA Rantih 2017”. Acara ini dimulai dengan pembukaan sekaligus sepatah dua patah kata dari Ketua KKN UA Rantih 2017, Rahmat Hidayat, kemudian dilanjutkan dengan sepatah dua patah kata dari Kepala Dusun Sawah Tambang Desa Rantih, dan kemudian disambung dengan acara inti, yakni Makan Bersama, kemudian ditutup dengan bercengkrama satu sama lain, tak lupa juga untuk mendokumentasikan momen berharga ini. Pada saat makan, terasa kenikmatan yang diluar biasanya, diselingi guyonan kecil, menambah kenikmatan pada saat menyantap hidangan kuliner khas Desa Rantih ini. Setiap suapannya mengundang syukur kepada Sang Maha Pencipta karena telah diberikan kesempatan yang luar biasa bisa dekat dengan Desa yang ramah ini. Kami berharap momen seperti ini akan tetap terjaga seterusnya, semoga kebersamaan ini tak lekang oleh waktu, walaupun kami akan meninggalkan lokasi KKN ini dalam dua hari kedepan. Amin..



D. MALAM KEAKRABAN DI AULA PONDOK BIKAN


PERSIAPAN DAN SUASANA MEMUKAUNYA MALAM INI



BAKAR-BAKAR MAKANAN  DAN SUASANA BERMAIN MALAM INI

Satu lagi momen yang ditunggu-tunggu setelah Makan Bersama ialah “Malam Keakraban” atau yang sering disebut dengan “Makrab” yang dilaksanakan di Aula Pondok Bikan Desa Rantih. Namanya saja sudah Malam Keakraban, maka kegiatan ini dilaksanakan dari pukul 22.00 hingga fajar menyinsing. Darahnya ya darah muda, dalam kegiatan ini dimeriahkan oleh para Pemuda dan Pemudi Desa Rantih yang tergabung dalam Karang Taruna dan Lembaga Desa Wisata (LDW) Desa Rantih, serta rekan-rekan KKN IAIN Batusangkar. Sebenarnya kami juga mengundang para Perangkat Desa, Ibu-Ibu PKK, Poskesdes, Kepala Pertanian, Kepala dan Wakil Kepala SD 04 Rantih, namun banyak yang tak dapat hadir, selain akses ke Aula cukup jauh, kurangnya penerangan dan medan yang cukup menantang, ditambah dengan hari yang malam serta tanggung jawab rumah tangga yang dipegang oleh masing-masingnya, maka para tamu undangan selain muda mudi memilih tidak ikut serta, namun mereka tetap memberikan semangat, respon positif dan mengapresiasi kegiatan Makrab yang kami selenggarakan. Sudah diundang saja, para ibu-ibu dan bapak-bapak tersebut sudah merasa senang, walaupun beliau-beliau tidak dapat hadir. Kepala Desa juga sedang tidak berada di tempat, beliau sedang menjalani Studibanding ke Yogyakarta.


KARAOKE-AN DAN BAKAR-BAKAR MAKANAN


KULINER KHAS RANTIH DAN HASIL BAKAR MAKANAN AWAL



SUASANA BERMAIN KARTU DAN GAMES BOLA


SUASANA HANGATNYA MALAM INI

Setelah bersiap-siap dengan bahan makanan yang akan diolah, perlengkapan yang dibutuhkan dan persiapan pribadi, para partisipan berangsur-angsur menuju lokasi kegiatan. Berbekal kendaraan roda dua serta nyali yang tebal, maka sampailah seluruh partisipan di Aula Tercinta. Setibanya di lokasi, perlengkapan yang sudah di set up dari sore tadi mulai dioperasikan, orgen tunggal yang memeriahkan acara ini pun mulai bergema. Para penggemar karaoke pun mulai tarik suara di malam nan memukau tersebut, dendang demi dendang terdengar bak pengobat hati nan ampuh menemani malam. Selain Orgen tunggal dan Karaoke-an, pada Malam Keakraban ini, kami juga mengadakan “Bakar-Bakar Makanan”, yakni bakar jagung, bakar ayam dan bakar pisang, selain makanan bakar, makanan rebus tradisional pun tersedia, yakni pipilan jagung rebus yang ditambah dengan gula serta kelapa parut yang sangat menggugah selera. Di sela-sela itu semua, tak lupa kami memainkan permainan nan seru-seru untuk dimainkan bersama. Berbekal Kartu, Games Bola, Ludo dan peralatan lain yang dapat menunjang permainan, kami pun bergelut dengan permainan-permainan tersebut hingga fajar menyapa, keasikan membuat kami lupa akan waktu nan terus bergulir. Pada saat memainkan permainan-permainan yang melibatkan banyak partisipan ini, gelak tawa turut meramaikan suasana pada malam nan dingin ini. Saling bertukar cerita dan bertukar pikiran hingga berbagi pengalaman pun tertumpahkan di dalam Makrab nan bak Sparkling Night saja pada malam ini.



EKSPRESI BAHAGIA TERPANCAR


SUASANA BAKAR MAKANAN


SAMBUT PAGI DENGAN PESONA RANTIH

Di sela-sela malam, para partisipan yang merasa ingin beristirahat dapat memanjakan dirinya di Rumah Pondok nan cantik yang berlokasi tak jauh dari Aula. Rasa syukur bercampur bahagia, hangatnya berkumpul bersama, hiruk pikuk pelepasan kebahagiaan, dan canda tawa menyelimuti atmosfer pada malam ini, bagaikan Glowing Night yang akan sangat sulit untuk dihapuskan dari memori kami Karena kegiatan ini juga merupakan rangkaian “Pelepasan (Perpisahan) Peserta KKN UA Rantih 2017”, maka kami tak mau melewatkan sekejap pun momen berharga pada malam ini. Rasa kekeluargaan dan rasa tak ingin melepaskan pun mulai terasa semakin erat pada masa-masa terakhir kami menginjakkan kaki di Desa nan Ramah ini. Namun kami pun tak dapat mengelakkan waktu yang terus bergulir, pada akhirnya kami pun beberes pada pagi harinya dan bersiap untuk pulang ke Posko untuk beristirahat dan bersiap-siap untuk kegiatan selanjutnya.



































Share:

0 komentar:

Posting Komentar