Rabu, 19 Juli 2017

Hari Ke-14 : Pelatihan Kader Posyandu dan Penyuluhan Hukum bagi Ibuk PKK

Di Buat Oleh : Wafya Melosi Ramschie, Dwiyanti Adesra Putri
Di Post Oleh : Rahmat Hidayat

Pada Hari Ini Kami Menjalankan 2 Proker yaitu:

1. Pelatihan Kader Posyandu

Mahasiswi KKN (Wafya Melosi Ramschie) sedang 
mengajari cara melakukan pengukuran tekanan darah 

  
Beberapa kader posyandu yang hadir 

              Kesehatan merupakan kebutuhan dasar setiap manusia dan juga menjadi hak asasi manusia, individu yang sehat dipastikan dapat menjalankan kegiatan sehari-harinya dengan optimal. Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) merupakan salah satu Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) yang didirikan dari, oleh, dan untuk masyarakat. Tujuan utama Posyandu adalah meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di daerahnya dan khususnya untuk untuk menurunkan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB). 

         Dapat dilihat dalam pencapaian Millennium Development Goals (MDGs) tahun 2015, Indonesia masih belum berhasil dalam memenuhi indikator tersebut, oleh karena itu butuh kerja keras ekstra dari pemerintah Indonesia dan seluruh masyarakat untuk Pelaksana dari Posyandu ini sendiri adalah tenaga kesehatan dan juga dibantu para kader. Kader merupakan masyarakat setempat yang mau bekerja secara sukarela dan ikhlas untuk melaksanakan kegiatan di Posyandu. Kader yang handal diharapkan dapat melakukan penimbangan BB & Pengukuran TB secara tepat & akurat, mengerjakan pengisian dan membaca Kartu Menuju Sehat (KMS), melakukan penyuluhan perorangan maupun kelompok, melakukan pencatatan Sistem Informasi Posyandu (SIP) Posyandu, dan melaksanakan 5 Program Minimal di Posyandu.
            Hari ini di gedung GPM (Gedung Pertemuan Masyarakat) Desa Rantih, mahasiswi pendidikan kedokteran KKN Desa Rantih diberi kesempatan untuk melakukan pelatihan terhadap kader-kader Posyandu di Desa Rantih, tidak hanya dihadiri oleh kader Posyandu balita maupun kader Posyandu lansia, tetapi pelatihan ini juga dihadiri ibu-ibu PKK. Pelatihan hari ini bertemakan tentang pemeriksaan kesehatan sederhana yang dapat dilakukan para kader di Posyandu, seperti cara pengukuran berat badan, tinggi badan, cara mem-plot berat badan balita dalam Kartu Menuju Sehat (KMS), cara melakukan penyuluhan, cara melakukan pemeriksaan kolesterol, asam urat, gula darah, dan juga cara pengukuran tekanan darah. Pada pertemuan ini juga diberikan sedikit pengetahuan dasar mengenai penyakit-penyakit degeneratif dan juga cara pencegahannya.
            Sekitar kurang lebih 30 orang ibu-ibu hadir pada pelatihan ini, mereka tampak antusias dengan pelatihan yang diberikan, bahkan beberapa ibu-ibu memberikan feedback dengan memberikan pertanyaan tentang kasus-kasus yang mereka temui selama ini di Desa Rantih. Pada akhir pertemuan dilakukan sedikit workshop tentang tata cara mengukur tekanan darah pada peserta. Semoga pelatihan singkat ini, menjadi salah satu langkah kecil dari jutaan langkah besar yang dapat dilakukan ibu-ibu kader Desa Rantih menuju Indonesia yang lebih sehat lagi yang sesuai dengan program pelaksanaan KKN-PMM Revolusi Mental UNAND 2017 yang terintegrasi dengan program unggulan pemerintahan pusat mengenai Revolusi Mental.

Kesehatan merupakan kebutuhan dasar setiap manusia dan juga menjadi hak asasi manusia, individu yang sehat dipastikan dapat menjalankan kegiatan sehari-harinya dengan optimal. Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) merupakan salah satu Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) yang didirikan dari, oleh, dan untuk masyarakat. Tujuan utama Posyandu adalah meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di daerahnya dan khususnya untuk untuk menurunkan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB). Dapat dilihat dalam pencapaian Millennium Development Goals (MDGs) tahun 2015, Indonesia masih belum berhasil dalam memenuhi indikator tersebut, oleh karena itu butuh kerja keras ekstra dari pemerintah Indonesia dan seluruh masyarakat untuk
            Pelaksana dari Posyandu ini sendiri adalah tenaga kesehatan dan juga dibantu para kader. Kader merupakan masyarakat setempat yang mau bekerja secara sukarela dan ikhlas untuk melaksanakan kegiatan di Posyandu. Kader yang handal diharapkan dapat melakukan penimbangan BB & Pengukuran TB secara tepat & akurat, mengerjakan pengisian dan membaca Kartu Menuju Sehat (KMS), melakukan penyuluhan perorangan maupun kelompok, melakukan pencatatan Sistem Informasi Posyandu (SIP) Posyandu, dan melaksanakan 5 Program Minimal di Posyandu.
            Hari ini di gedung GPM (Gedung Pertemuan Masyarakat) Desa Rantih, mahasiswi pendidikan kedokteran KKN Desa Rantih diberi kesempatan untuk melakukan pelatihan terhadap kader-kader Posyandu di Desa Rantih, tidak hanya dihadiri oleh kader Posyandu balita maupun kader Posyandu lansia, tetapi pelatihan ini juga dihadiri ibu-ibu PKK. Pelatihan hari ini bertemakan tentang pemeriksaan kesehatan sederhana yang dapat dilakukan para kader di Posyandu, seperti cara pengukuran berat badan, tinggi badan, cara mem-plot berat badan balita dalam Kartu Menuju Sehat (KMS), cara melakukan penyuluhan, cara melakukan pemeriksaan kolesterol, asam urat, gula darah, dan juga cara pengukuran tekanan darah. Pada pertemuan ini juga diberikan sedikit pengetahuan dasar mengenai penyakit-penyakit degeneratif dan juga cara pencegahannya.
            Sekitar kurang lebih 30 orang ibu-ibu hadir pada pelatihan ini, mereka tampak antusias dengan pelatihan yang diberikan, bahkan beberapa ibu-ibu memberikan feedback dengan memberikan pertanyaan tentang kasus-kasus yang mereka temui selama ini di Desa Rantih. Pada akhir pertemuan dilakukan sedikit workshop tentang tata cara mengukur tekanan darah pada peserta. Semoga pelatihan singkat ini, menjadi salah satu langkah kecil dari jutaan langkah besar yang dapat dilakukan ibu-ibu kader Desa Rantih menuju Indonesia yang lebih sehat lagi yang sesuai dengan program pelaksanaan KKN-PMM Revolusi Mental UNAND 2017 yang terintegrasi dengan program unggulan pemerintahan pusat mengenai Revolusi Mental.

  2. Penyuluhan Hukum Bagi Ibuk PKK





Penyuluhan bidang hukum merupakan salah satu program yang hampir setiap tahun selalu dilaksanakan oleh mahasiswa KKN yang berasal dari fakultas hukum. Begitu pula dengan Mahasiswa KKN-PPM Revolusi Mental Universitas Andalas di Desa Rantih, Kecamatan Talawi, Kota Sawahlunto. Ada beberapa penyuluhan bidang hukum yang akan disampaikan kepada masyarakat, salah satu sasarannya adalah bagi anggota Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK). Penyuluhan kali ini mengambil tema “Peranan Koperasi dalam Mendorong Peningkatan Ekonomi Masyarakat” yang  dilaksanakan pada tanggal 17 Juli 2017 atau tepatnya pada hari ke-14 pelaksanaan KKN-PPM Revolusi Mental di Desa Rantih. Bertindak sebagai narasumber pada kegiatan ini adalah Sumitra Abdi Negara dan Dwiyanti Adesra Putri yang sekaligus bertindak sebagai koordinator pada kegiatan ini. Penyuluhan tentang peranan koperasi sengaja dipilih selain karena mengingat peranan yang cukup penting untuk menciptakan kegiatan ekonomi desa yang kuat, juga sejalan dengan tuntutan program Revolusi Mental, khususnya program Indonesia Mandiri yang mejadi acuan pada pelaksanaan KKN-PPM Unand di Desa Rantih.
            Kegiatan ini dilaksanakan dengan metode diskusi yang didahului dengan penyampaian materi oleh narasumber. Adapun beberapa materi yang disampaikan meliputi pemahaman dasar masyarakat tentang koperasi sebagaimana yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian berikut peraturan pelaksananya, prinsip-prinsip dan sifat dasar koperasi, bentuk-bentuk koperasi (termasuk bentuk koperasi yang dirasa cocok bagi masyarakat Desa Rantih), pengorganisasian koperasi, manfaat berkoperasi serta cara pendirian dan pendaftaran koperasi itu sendiri. Kegiatan ini terasa semakin menarik karena dikemas dengan menampilkan video animasi untuk merangsang dan mempermudah pemahaman masyarakat terhadap materi yang disampaikan.






Share:

0 komentar:

Posting Komentar