Jumat, 28 Juli 2017

Hari Ke-24 : PKK, Yasinan dan Pertemuan dengan KNPI Talawi

Di Buat Oleh : Wiwik, Gio, Ninda, Nandi, Dwi
Di Post Oleh : Rahmat Hidayat



                     Keterampilan memang dibutuhkan dalam era yang semakin kreatif ini. Agar tidak ketinggalan kreatif, maka kami peserta KKN UNAND menjalankan salah satu Program Kerja yang berbaun keterampilan, yakni Kegiatan keterampilan Ibu-Ibu PKK. Di dalam kegiatan ini, terdapat beberapa materi, tepatnya 4 materi yang akan disampaikan oleh peserta KKN UNAND, diantaranya adalah Kerajinan Bunga dari Kain Flanel, Kerajinan Taplak Meja dari Kain Perca, Industri Kreatif dan Pemanfaatan Bahan Bekas menjadi Sistem Tanam Hidroponik.
Kegiatan ini dihadiri oleh Ibu-Ibu PKK dan rekan-rekan KKN IAIN Batusangkar yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini. Acara dibuka oleh pemaparan materi tentang bagaimana memanfaatkan BBarang Bekas/Tak terpakai seperti Botol-Botol minuman menjadi wadah dalam bertanam secara Hidroponik yang tentunya juga dapat dijadikan sebagai lahan bisnis bagi yang menekuninya dengan serius. Dilanjutkan dengan Praktek Kerajinan Bunga dari Kain Flanel yang juga tak kalah menguntungkan jika ditekuni. Acara dilanjutkan dengan praktek Kerajinan Taplak Meja dari Kain Perca/Kain Sisa. Ibu-Ibu sangat antusias dalam mengerjakan kerajinan tangan tersebut. Riuhnya atmosfir Gedung Pertemuan Masyarakat Desa Rantih terasa disaat Ibu-ibu dengan semangat mengerjakan kerajinan tangan yang cantik tersebut. Kegiatan ditutup dengan pemaparan materi Industri Kreatif, yakni bagaimana marketing yang menarik dan menguntungkan mulai dari packaging item hingga pemasarannya. Kegiatan ini diharapkan membawa dampak positif bagi Ibu-Ibu yang mngikutinya dan disebarluaskan serta dipraktekkan nantinya. Acara berlangsung dari pukul 9.00 hingga 11.30 WIB di GPM Desa Rantih.Berikut Rincian Dari Kegiatan Dengan PKK.


1. Bertanam Hidroponik



            Bertanam merupakan kegiatan yang sering dilakukan oleh orang banyak. Bahkan kegiatan ini tidak hanya berorientasi pada kebutuhan ekonomi semata, namun telah merambah menjadi hobby yang menyenagkan. Bagi masyarakat yang memiliki lahan yang cukupluas bisa memanfaatkan lahnya untuk kegiatan ini. Namun bagaimana jika haya memilik lahan pekarangan rumah yang sempit ? baik di desa ataupun di kota kebanyakn rumah hanya memiliki lahan yang terbatas. Jika di kota disebabkan karena kegiatan pembangunan yang menyita lahan, sedang di desa karena di manfaatkan sebagai lahan untuk pertanian. Untuk itu, system bertanam secara hidroponik bisa menjadi soslusi dalam pemanfaatan lahan pekarangan ini. System tanam ini bisa sekedar hobby, namun jika ditekuni dengan serius bisa menjadi tambahan pendapatan.
                Desa Rantih merupaka salah satu desa yang memiliki lahan pertanian yang cukup luas. Baik lahan yang berada di aena pemukiman penduduk ataupn lahan yang berada berdekatan dengan hutan. Meski begitu, lahan pekarangan yang dimilki oleh setiap rumah disini relative smpit karena kontur pemukimannya yang berbukit .  
     Kegiatan sosialisasi bertanam hidroponik in diikuti oleh ibu-ibu PKK yang berlangsung dari pukul

09.00. kegiatan ini ditekan kepada kelebihan serta cara bertanam hidronik dengan memanfaatkan botol plastic bekas dan barang – barang yang mudah dijumpai di desa ini seperti bamboo. Tangapan postif didapatkan dari kegitan ini. Rencana kedepannya system bertanam ini dapat diterapkan langsung sehingga dapat memanfaatkan barang-baarng bekas menjadi lebih bermanfaat dan dapat mengoptimalkan potensi laahn pekarangan rumah yan ada.
 

 2. Kerajinan Dari Flanel


         Flanel merupakan salah satu bahan yang mudah ditemukan dengan pilihan warna yang beragam. Ukuran flanel juga dapat disesuaikan dengan objek yang ingin dibuat. Flanel  dapat dikreasikan menjadi berbagai bentuk sesuai dengan keinginan dan kebutuhan seperti tempat pensil, gantungan kunci, bunga, bantal dan lain-lain. Dalam pembuatannya diperlukan kreativitas untuk melahirkan ide-ide baru. Biasanya ide-ide ini dimiliki oleh anak muda, tetapi tidak dapat dipungkiri Ibu-Ibu juga memiliki ide disertai dengan tingkat kesabaran dan ketelitian yang baik.

            Pada kesempatan kali ini, saya berbagi tentang cara pembuatan bunga dari Flanel dengan Ibu-Ibu PKK di Desa Rantih. Cara pembuatan Bunga dipilih karena lebih sering dibutuhkan oleh para Ibu-Ibu. Namun, disela-sela pembuatan bunga kami juga belajar tentang model jahitan Flanel untuk bros dan gantungan kunci. Kegiatan ini berlangsung pada tanggal 27 Juli 2017 pukul 09.35 WIB di Gedung Pertemuan Masyarakat Desa Rantih dalam rangkaian kegiatan KKN PPM Revolusi Mental Unand 2017.
 


Proses Pembuatan

  
Bunga yang telah selesai



Proses Pembagian Bahan



 3. Kerajinan dari Kain Perca



Dewasa ini, kerajinan tangan menjadi salah satu kreatifitas yang sangat berharga dan diminati oleh banyak orang. Berbagai macam kerajinan tangan dapat kita bentuk dari pemanfaatan barang-barang bekas, seperti kaleng bekas, koran bekas, dan sebagainya. Bahan lainnya yang dapat digunakan adalah kain perca. Kain perca merupakan kain sisa-sisa dari yang telah digunakan untuk membuat pakaian atau bahan sandang lainnya. Potongan-potongan kain kecil tersebut yang disebut dengan perca.
Kali ini, kegiatan yang kami laksanakan adalah pembelajaran membuat kerajinan tangan dari kain perca. Kegiatan ini dikoordinatori oleh Wiwik Evma Apminita. Kegiatan ini dilksanakan bersama dengan ibu-ibu PKK di Desa Rantih, Sawahlunto. Kegiatan ini dimulai dengan pengenalan terhadap bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat kerajinan tangan kain perca ini. Bahan dan alatnya adalah kain perca, yang bisa kita dapatkan dari tukang jahit terdekat. Biasanya kain perca ini diberikan secara gratis oleh tukang jahit karna memang yang dibutuhkan merupakan bagian yang telah tidak terpakai karna ukurannya yang kecil. Kemudian, kita juga membutuhkan jarum jahit, benang, gunting, cutter, dan pola lingkaran yang berdiameter kira-kira 7-8 cm.
Respon dari ibu-ibu PKK di Rantih ini sangat bagus. Dari respon tersebut terlihat bahwa mereka belum pernah membuat kerajian seperti ini sebelumnya. Mereka sangat serius dan bersemangat.


           Terlihat dari keseriusan ibu-ibu ketika mendengarkan penjelasan cara menjahit kerajinan tangan perca ini, dapat disimpulkan akan ada realisasi dari kegiatan ini. Kain perca tersebut harus dijahit berdasarkan pola lingkaran yang telah ditentukan diawal. Tidak sedikit dari ibu-ibu ini yang gagal dalam percobaan pertamanya. Karna tingkat kesulitan untuk membuat kerajianan tangan kain perca ini lumayan tinggi. Dibutuhkan ketelitian dan kesabaran yang besar. Terlihat dari wajah ibu-ibu yang sangat antusias sehingga menunjukkan keseriusan yang besar. Kehati-hatian sangat dibutuhkan, karna jika benang terlilit, maka akan sulit untuk membentuk kerutan di akhir. 



Setelah, beberapa kali percobaan, beberapa ibu-ibu dapat menyelesaikan kain perca pertamanya dengan sangat bagus. Ada pula yang masih belum berhasil dan tetap mencoba hingga bisa menghasilkan sebuah kerajinan. Untuk ibu yang berhasil, beliau mengabadikan hasil karyanya didepan kamera dokumentasi.
Minat ibu-ibu PKK di Desa Rantih ini untuk berkreatifitas sangat besar, yang dapat dilihat dari respon dan keikutsertaannya dalam kegiatan ini. Belum lagi image Desa Rantih sebagai Desa Wisata juga mendukung keinginan ibu-ibu untuk belajar kerajinan tangan kain perca ini. Mereka beranggapan kerajinan ini dapat dijadikan sebagai suvenir bagi wisatawan yang datang ke Desa Rantih.
  
4. Penyuluhan Industri Kreatif

Industri kreatif adalah industri yang berasal dari pemanfaatan kreativitas, keterampilan serta bakat individu untuk menciptakan kesejahteraan serta lapangan pekerjaan dengan menghasilkan dan mengeksploitasi daya kreasi dan daya cipta individu tersebut. Departemen Perdagangan  (2008) mengidentifikasi setidaknya 14 sektor  yang termasuk dalam ekonomi kreatif, yaitu : Periklanan, Arsitektur, Pasar barang seni, Kerajinan (handicraft), Desain, Fashion, Film, video, dan fotografi, Permainan interaktif, Musik, Seni pertunjukan, Penerbitan dan percetakan, Layanan komputer dan piranti lunak, Radio dan televisi, Riset dan pengembangan.

Desa Rantih merupakan salah satu desa wisata yang ada di kota Sawahlunto. Jika dikaji dari segi industri kreatif, penduduk di desa ini sudah diuntungkan dari segi geografis. Karena untuk konsumen atau target dari pemasaran hasil industri itu sendiri sudah ada, yaitu wisatawan. Oleh karena itu, kami Mahasiswa KKN Universitas Andalas berinisiatif untuk mengadakan penyuluhan terkait bagaimana proses dalam pendirian sebuah industri kreatif.
Kegiatan penyuluhan diadakan berbarengan dengan 3 kegiatan lain yaitu sosisalisasi pemanfaaatn lahan perkarangan rumah dengan bertanam secara hidroponik dan pelatihan pembutan souvenir dari kain flanel dan kain perca. Dimana 3 kegiatan tersebut juga merupakan contoh dari industri kreatif itu sendiri. Kegiatan ini diadakan pada hari Kamis, 27 Juli 2017 bertempat di Gedung Pertemuan Masyarakat (GPM) Desa Rantih. Pada kesempatan kali ini kegiatan dihadiri oleh ibu-ibu anggota PKK. Kegiatan penyuluhan diawali dengan pengenalan tentang apa itu industri kreatif, dan bagaimana tahap-tahap dalam perencanaan sebuah industri kreatif. Pada kegiatan ini juga dikenalkan kepada peserta contoh-contoh industri kreatif yang sudah berjalan di Indonesia.

Proses Pemberian Materi
 


Suasana Kegiatan

Foto bersama setelah selesai kegiatan
 

 Setelah Kegiatan Siang Pada Malam Harinya Kami mengikuti Beberapa Kegiatan diantaranya:

1. Pertemuan dengan KNPI 



              
             HUT RI yang ke-72 sudah mulai tercium pada bulan Juli 2017 ini. Maka dari itu, pada malam ini, Kamis 27 Juli 2017, selain kegiatan rutin yasinan, peserta KKN Kota Sawahlunto, khususnya Kcamatan Talawi juga diundang untuk menghadiri pertemuan dengan KNPI Kecamatan Talawi di Auditorium Kantor Camat Talawi yang berlokasi di Kecamatan Talawi yang memakan kira-kira 15 menit perjalanan dari Desa Rantih. Dalam pertemuan ini, tidak hanya dari Desa Rantih yang hadir, namun juga terdapat 4 desa lain yakni Kumbayang, Kolok, Talawi Hilir dan masih ada Desa Desa lain yang turut hadir. Pada kesempatan kali ini membahas mengenai rancangan acara pada HUT RI ke-72 tersebut beserta perekrutan panitianya yang sangat diharapkan dari peserta KKN baik peserta KKN dari UNAND maupun peserta KKN dari IAIN Batusangkar yang sama-sama sedang menjalankan masa KKN nya di Sawahlunto. Peretmuan ini berjalan kurang lebih selama 1 jam mulai dari pukul 20.50 hingga 22.00 malam.
Peretemuan dibuka oleh ketua KNPI Talawi, Ridho yang merupakan mahasiswa tamatan IAIN Batusangkar. Kegiatan juga dihadiri oleh Bapak Camat Kecamatan Talawi, yang mana sebenarnya beliau ingin mengadakan acara pertemuan seperti ini semenjak peserta KKN menginjakkan kaki di Kota Sawahlunto, namun baru terealisasi mala mini. Hal tersebut bukanlah masalah, yang penting perteuan ini sudah dapat terlaksana pada malam ini. Dalam kegiatan ini, berisi perkenalan secara personil dari KNPI Talawi, dilanjutkan dengan smbutan dari Bapak Camat Talawi dan dilanjutkan dengan perkenalan dari perwakilan masing-masing desa, dilanjutkan dengan pemaparan proker masing-masing desa, diskusi dan ditutup dengan penyapaian bahw aka nada surat yang akan dikirimkan nantinya lagi oleh pihak KNPI untuk kepanitiaan dari HUT RI ke-72 ini.Digarapkan kedepannya kegiatan dapat terlaksana dengan baik dan tentunya bermanfaat. Amin. 

2. Yasinan



        Seperti biasanya, Desa Rantih mengadakan Yasinan begilir setiap minggunya, dan pada kesempatan kali ini kegiatan ini dilaksanakan di salah satu rumah perangkat desa, yakni di rumah Ketua Karang Taruna Desa Rantih, Ikrar Mustaqim. Yasinan berjalan khidmat dan khusyuk, berlangsung dari pukul 19.00 hingga 20.20 WIB. Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Desa Rantih beserta jajaran personel perangkat desa yang lain dan tentunya Peserta KKN dari UNAND dan Rekan-Rekan IAIN Batusangkar. Suasana hangat terasa memenuhi atmosfir rumah karena selain menjalankan kegiatan rutin desa, kegiatan ini juga merupakan ajang Silaturahmi dari peserta yang hadir. Seperti biasa, didalam kegiatan ini, juga disajikan wejangan untuk menggugah para pesertanya. Diharapkan kegiatan ini dapat meningkatkan ketaqwaan terhadap Sang Maha Kuasa dan tentunya diharapkan juga agar kegiatan ini terus berlanjut dan tak pernah putus karena sangat bermanfaat bagi penduduk Rantih.

 



 









Share:

0 komentar:

Posting Komentar