Di Post Oleh : Rahmat Hidayat
Keterampilan memang
dibutuhkan dalam era yang semakin kreatif ini. Agar tidak ketinggalan kreatif,
maka kami peserta KKN UNAND menjalankan salah satu Program Kerja yang berbaun
keterampilan, yakni Kegiatan keterampilan Ibu-Ibu PKK. Di dalam kegiatan ini,
terdapat beberapa materi, tepatnya 4 materi yang akan disampaikan oleh peserta
KKN UNAND, diantaranya adalah Kerajinan Bunga dari Kain Flanel, Kerajinan
Taplak Meja dari Kain Perca, Industri Kreatif dan Pemanfaatan Bahan Bekas
menjadi Sistem Tanam Hidroponik.
Kegiatan ini dihadiri oleh Ibu-Ibu PKK dan rekan-rekan KKN IAIN Batusangkar yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini. Acara dibuka oleh pemaparan materi tentang bagaimana memanfaatkan BBarang Bekas/Tak terpakai seperti Botol-Botol minuman menjadi wadah dalam bertanam secara Hidroponik yang tentunya juga dapat dijadikan sebagai lahan bisnis bagi yang menekuninya dengan serius. Dilanjutkan dengan Praktek Kerajinan Bunga dari Kain Flanel yang juga tak kalah menguntungkan jika ditekuni. Acara dilanjutkan dengan praktek Kerajinan Taplak Meja dari Kain Perca/Kain Sisa. Ibu-Ibu sangat antusias dalam mengerjakan kerajinan tangan tersebut. Riuhnya atmosfir Gedung Pertemuan Masyarakat Desa Rantih terasa disaat Ibu-ibu dengan semangat mengerjakan kerajinan tangan yang cantik tersebut. Kegiatan ditutup dengan pemaparan materi Industri Kreatif, yakni bagaimana marketing yang menarik dan menguntungkan mulai dari packaging item hingga pemasarannya. Kegiatan ini diharapkan membawa dampak positif bagi Ibu-Ibu yang mngikutinya dan disebarluaskan serta dipraktekkan nantinya. Acara berlangsung dari pukul 9.00 hingga 11.30 WIB di GPM Desa Rantih.Berikut Rincian Dari Kegiatan Dengan PKK.
Kegiatan ini dihadiri oleh Ibu-Ibu PKK dan rekan-rekan KKN IAIN Batusangkar yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini. Acara dibuka oleh pemaparan materi tentang bagaimana memanfaatkan BBarang Bekas/Tak terpakai seperti Botol-Botol minuman menjadi wadah dalam bertanam secara Hidroponik yang tentunya juga dapat dijadikan sebagai lahan bisnis bagi yang menekuninya dengan serius. Dilanjutkan dengan Praktek Kerajinan Bunga dari Kain Flanel yang juga tak kalah menguntungkan jika ditekuni. Acara dilanjutkan dengan praktek Kerajinan Taplak Meja dari Kain Perca/Kain Sisa. Ibu-Ibu sangat antusias dalam mengerjakan kerajinan tangan tersebut. Riuhnya atmosfir Gedung Pertemuan Masyarakat Desa Rantih terasa disaat Ibu-ibu dengan semangat mengerjakan kerajinan tangan yang cantik tersebut. Kegiatan ditutup dengan pemaparan materi Industri Kreatif, yakni bagaimana marketing yang menarik dan menguntungkan mulai dari packaging item hingga pemasarannya. Kegiatan ini diharapkan membawa dampak positif bagi Ibu-Ibu yang mngikutinya dan disebarluaskan serta dipraktekkan nantinya. Acara berlangsung dari pukul 9.00 hingga 11.30 WIB di GPM Desa Rantih.Berikut Rincian Dari Kegiatan Dengan PKK.
1. Bertanam Hidroponik
Bertanam merupakan
kegiatan yang sering dilakukan oleh orang banyak. Bahkan kegiatan ini tidak
hanya berorientasi pada kebutuhan ekonomi semata, namun telah merambah menjadi
hobby yang menyenagkan. Bagi masyarakat yang memiliki lahan yang cukupluas bisa
memanfaatkan lahnya untuk kegiatan ini. Namun bagaimana jika haya memilik lahan
pekarangan rumah yang sempit ? baik di desa ataupun di kota kebanyakn rumah
hanya memiliki lahan yang terbatas. Jika di kota disebabkan karena kegiatan
pembangunan yang menyita lahan, sedang di desa karena di manfaatkan sebagai
lahan untuk pertanian. Untuk itu, system bertanam secara hidroponik bisa
menjadi soslusi dalam pemanfaatan lahan pekarangan ini. System tanam ini bisa
sekedar hobby, namun jika ditekuni dengan serius bisa menjadi tambahan
pendapatan.
Desa Rantih merupaka
salah satu desa yang memiliki lahan pertanian yang cukup luas. Baik lahan yang
berada di aena pemukiman penduduk ataupn lahan yang berada berdekatan dengan
hutan. Meski begitu, lahan pekarangan yang dimilki oleh setiap rumah disini
relative smpit karena kontur pemukimannya yang berbukit .
Kegiatan sosialisasi
bertanam hidroponik in diikuti oleh ibu-ibu PKK yang berlangsung dari pukul
09.00. kegiatan ini ditekan kepada kelebihan serta cara bertanam hidronik
dengan memanfaatkan botol plastic bekas dan barang – barang yang mudah dijumpai
di desa ini seperti bamboo. Tangapan postif didapatkan dari kegitan ini.
Rencana kedepannya system bertanam ini dapat diterapkan langsung sehingga dapat
memanfaatkan barang-baarng bekas menjadi lebih bermanfaat dan dapat
mengoptimalkan potensi laahn pekarangan rumah yan ada.
Flanel
merupakan salah satu bahan yang mudah ditemukan dengan pilihan warna yang
beragam. Ukuran flanel juga dapat disesuaikan dengan objek yang ingin dibuat. Flanel dapat dikreasikan menjadi berbagai bentuk
sesuai dengan keinginan dan kebutuhan seperti tempat pensil, gantungan kunci,
bunga, bantal dan lain-lain. Dalam pembuatannya diperlukan kreativitas untuk melahirkan
ide-ide baru. Biasanya ide-ide ini dimiliki oleh anak muda, tetapi tidak dapat
dipungkiri Ibu-Ibu juga memiliki ide disertai dengan tingkat kesabaran dan
ketelitian yang baik.
Pada kesempatan kali ini, saya
berbagi tentang cara pembuatan bunga dari Flanel dengan Ibu-Ibu PKK di Desa
Rantih. Cara pembuatan Bunga dipilih karena lebih sering dibutuhkan oleh para
Ibu-Ibu. Namun, disela-sela pembuatan bunga kami juga belajar tentang model
jahitan Flanel untuk bros dan gantungan kunci. Kegiatan ini berlangsung pada
tanggal 27 Juli 2017 pukul 09.35 WIB di Gedung Pertemuan Masyarakat Desa Rantih
dalam rangkaian kegiatan KKN PPM Revolusi Mental Unand 2017.
Proses Pembuatan
Bunga yang telah selesai
Proses Pembagian Bahan
3. Kerajinan dari Kain Perca
Dewasa ini, kerajinan tangan menjadi salah satu
kreatifitas yang sangat berharga dan diminati oleh banyak orang. Berbagai macam
kerajinan tangan dapat kita bentuk dari pemanfaatan barang-barang bekas,
seperti kaleng bekas, koran bekas, dan sebagainya. Bahan lainnya yang dapat
digunakan adalah kain perca. Kain perca merupakan kain sisa-sisa dari yang
telah digunakan untuk membuat pakaian atau bahan sandang lainnya. Potongan-potongan
kain kecil tersebut yang disebut dengan perca.
Kali ini, kegiatan yang kami laksanakan adalah
pembelajaran membuat kerajinan tangan dari kain perca. Kegiatan ini
dikoordinatori oleh Wiwik Evma Apminita. Kegiatan ini dilksanakan bersama
dengan ibu-ibu PKK di Desa Rantih, Sawahlunto. Kegiatan ini dimulai dengan pengenalan
terhadap bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat kerajinan tangan kain perca
ini. Bahan dan alatnya adalah kain perca, yang bisa kita dapatkan dari tukang
jahit terdekat. Biasanya kain perca ini diberikan secara gratis oleh tukang
jahit karna memang yang dibutuhkan merupakan bagian yang telah tidak terpakai
karna ukurannya yang kecil. Kemudian, kita juga membutuhkan jarum jahit,
benang, gunting, cutter, dan pola lingkaran yang berdiameter kira-kira 7-8 cm.
Respon dari ibu-ibu PKK di Rantih
ini sangat bagus. Dari respon tersebut
terlihat bahwa mereka belum pernah membuat kerajian seperti ini sebelumnya. Mereka
sangat serius dan bersemangat.
Terlihat dari keseriusan ibu-ibu
ketika mendengarkan penjelasan cara menjahit kerajinan tangan perca ini, dapat
disimpulkan akan ada realisasi dari kegiatan ini. Kain perca tersebut harus
dijahit berdasarkan pola lingkaran yang telah ditentukan diawal. Tidak
sedikit dari ibu-ibu ini yang gagal dalam percobaan pertamanya. Karna tingkat kesulitan untuk membuat
kerajianan tangan kain perca ini lumayan tinggi. Dibutuhkan ketelitian dan
kesabaran yang besar. Terlihat dari wajah ibu-ibu yang sangat antusias sehingga
menunjukkan keseriusan yang besar. Kehati-hatian sangat dibutuhkan, karna jika
benang terlilit, maka akan sulit untuk membentuk kerutan di akhir.
Setelah, beberapa kali percobaan, beberapa ibu-ibu dapat
menyelesaikan kain perca pertamanya dengan sangat bagus. Ada pula yang masih
belum berhasil dan tetap mencoba hingga bisa menghasilkan sebuah kerajinan.
Untuk ibu yang berhasil, beliau mengabadikan hasil karyanya didepan kamera dokumentasi.
Minat ibu-ibu PKK di Desa Rantih ini untuk berkreatifitas
sangat besar, yang dapat dilihat dari respon dan keikutsertaannya dalam
kegiatan ini. Belum lagi image Desa Rantih sebagai Desa Wisata juga mendukung keinginan
ibu-ibu untuk belajar kerajinan tangan kain perca ini. Mereka beranggapan
kerajinan ini dapat dijadikan sebagai suvenir bagi wisatawan yang datang ke
Desa Rantih.
4. Penyuluhan Industri Kreatif
Industri kreatif adalah industri yang berasal dari
pemanfaatan kreativitas, keterampilan
serta bakat individu untuk
menciptakan kesejahteraan serta lapangan pekerjaan dengan menghasilkan
dan mengeksploitasi daya kreasi dan daya cipta individu tersebut. Departemen Perdagangan (2008) mengidentifikasi setidaknya 14
sektor yang termasuk dalam ekonomi
kreatif, yaitu : Periklanan, Arsitektur, Pasar barang seni, Kerajinan (handicraft), Desain,
Fashion, Film, video, dan fotografi, Permainan interaktif, Musik, Seni
pertunjukan, Penerbitan dan percetakan, Layanan komputer dan piranti lunak,
Radio dan televisi, Riset dan pengembangan.
Desa Rantih merupakan salah satu
desa wisata yang ada di kota Sawahlunto. Jika dikaji dari segi industri
kreatif, penduduk di desa ini sudah diuntungkan dari segi geografis. Karena
untuk konsumen atau target dari pemasaran hasil industri itu sendiri sudah ada,
yaitu wisatawan. Oleh karena itu, kami Mahasiswa KKN Universitas Andalas
berinisiatif untuk mengadakan penyuluhan terkait bagaimana proses dalam
pendirian sebuah industri kreatif.
Kegiatan penyuluhan diadakan
berbarengan dengan 3 kegiatan lain yaitu sosisalisasi pemanfaaatn lahan
perkarangan rumah dengan bertanam secara hidroponik dan pelatihan pembutan souvenir
dari kain flanel dan kain perca. Dimana 3 kegiatan tersebut juga merupakan
contoh dari industri kreatif itu sendiri. Kegiatan ini diadakan pada hari
Kamis, 27 Juli 2017 bertempat di Gedung Pertemuan Masyarakat (GPM) Desa Rantih.
Pada kesempatan kali ini kegiatan dihadiri oleh ibu-ibu anggota PKK. Kegiatan
penyuluhan diawali dengan pengenalan tentang apa itu industri kreatif, dan
bagaimana tahap-tahap dalam perencanaan sebuah industri kreatif. Pada kegiatan
ini juga dikenalkan kepada peserta contoh-contoh industri kreatif yang sudah
berjalan di Indonesia.
Proses Pemberian Materi
Suasana Kegiatan
Foto bersama
setelah selesai kegiatan
Setelah Kegiatan Siang Pada Malam Harinya Kami mengikuti Beberapa Kegiatan diantaranya:
1. Pertemuan dengan KNPI
HUT
RI yang ke-72 sudah mulai tercium pada bulan Juli 2017 ini. Maka dari itu, pada
malam ini, Kamis 27 Juli 2017, selain kegiatan rutin yasinan, peserta KKN Kota
Sawahlunto, khususnya Kcamatan Talawi juga diundang untuk menghadiri pertemuan
dengan KNPI Kecamatan Talawi di Auditorium Kantor Camat Talawi yang berlokasi
di Kecamatan Talawi yang memakan kira-kira 15 menit perjalanan dari Desa
Rantih. Dalam pertemuan ini, tidak hanya dari Desa Rantih yang hadir, namun
juga terdapat 4 desa lain yakni Kumbayang, Kolok, Talawi Hilir dan masih ada
Desa Desa lain yang turut hadir. Pada kesempatan kali ini membahas mengenai
rancangan acara pada HUT RI ke-72 tersebut beserta perekrutan panitianya yang
sangat diharapkan dari peserta KKN baik peserta KKN dari UNAND maupun peserta
KKN dari IAIN Batusangkar yang sama-sama sedang menjalankan masa KKN nya di
Sawahlunto. Peretmuan ini berjalan kurang lebih selama 1 jam mulai dari pukul
20.50 hingga 22.00 malam.
Peretemuan dibuka oleh ketua KNPI Talawi,
Ridho yang merupakan mahasiswa tamatan IAIN Batusangkar. Kegiatan juga dihadiri
oleh Bapak Camat Kecamatan Talawi, yang mana sebenarnya beliau ingin mengadakan
acara pertemuan seperti ini semenjak peserta KKN menginjakkan kaki di Kota
Sawahlunto, namun baru terealisasi mala mini. Hal tersebut bukanlah masalah,
yang penting perteuan ini sudah dapat terlaksana pada malam ini. Dalam kegiatan
ini, berisi perkenalan secara personil dari KNPI Talawi, dilanjutkan dengan
smbutan dari Bapak Camat Talawi dan dilanjutkan dengan perkenalan dari
perwakilan masing-masing desa, dilanjutkan dengan pemaparan proker
masing-masing desa, diskusi dan ditutup dengan penyapaian bahw aka nada surat
yang akan dikirimkan nantinya lagi oleh pihak KNPI untuk kepanitiaan dari HUT
RI ke-72 ini.Digarapkan kedepannya kegiatan dapat terlaksana dengan baik dan tentunya
bermanfaat. Amin.
2. Yasinan
Seperti
biasanya, Desa Rantih mengadakan Yasinan begilir setiap minggunya, dan pada
kesempatan kali ini kegiatan ini dilaksanakan di salah satu rumah perangkat
desa, yakni di rumah Ketua Karang Taruna Desa Rantih, Ikrar Mustaqim. Yasinan
berjalan khidmat dan khusyuk, berlangsung dari pukul 19.00 hingga 20.20 WIB.
Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Desa Rantih beserta jajaran personel
perangkat desa yang lain dan tentunya Peserta KKN dari UNAND dan Rekan-Rekan
IAIN Batusangkar. Suasana hangat terasa memenuhi atmosfir rumah karena selain
menjalankan kegiatan rutin desa, kegiatan ini juga merupakan ajang Silaturahmi
dari peserta yang hadir. Seperti biasa, didalam kegiatan ini, juga disajikan
wejangan untuk menggugah para pesertanya. Diharapkan kegiatan ini dapat meningkatkan
ketaqwaan terhadap Sang Maha Kuasa dan tentunya diharapkan juga agar kegiatan
ini terus berlanjut dan tak pernah putus karena sangat bermanfaat bagi penduduk
Rantih.
0 komentar:
Posting Komentar